Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KKP: Bisnis Budidaya Rumput Laut Lebih Untung, Banyak Pembudidaya Naik Haji

KKP: Bisnis Budidaya Rumput Laut Lebih Untung, Banyak Pembudidaya Naik Haji Ilustrasi rumput laut. ©Unsplash/The Tampa Bay Estuary Program

Merdeka.com - Direktur Perbenihan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nono Hartanto mengatakan, usaha budidaya rumput laut lebih menguntungkan dari bisnis penanaman padi di sawah. Bahkan, banyak pembudidaya rumput laut beras menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi.

"Jadi, kalau kita lihat potensi peluang pengembangan budidaya rumput laut di Indonesia sangat banyak," ujarnya dalam webinar bertajuk Peluang Investasi Usaha Rumput Laut di Jakarta, Selasa (25/10).

Nono mencontohkan, potensi besar meraup untung daru usaha budidaya rumput laut ketimbang sawah tak lepas dari ketersediaan bahan baku. Di mana, Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua di dunia setelah China.

"Kita itu bisa menghasilkan sekitar 9 juta ton (rumput laut), sedangkan China 18 juta ton," ujarnya.

Kedua, lahan untuk budidaya rumput laut masih banyak tersedia. KKP mencatat, pemanfaatan lahan budidaya rumput laut baru mencapai 0,8 persen dari total luasan 12,3 juta hektare. "Artinya, masih terbuka peluang untuk bisa mengembangkan budidaya rumput laut," tekannya.

Ketiga, penggunaan teknologi untuk kegiatan budidaya rumput laut tergolong sederhana, sehingga tidak dibutuhkan ketrampilan khusus untuk menjalankan usaha rumput laut. Keempat, waktu masa panen rumput laut lebih cepat dibandingkan padi. Nono menyebut, masa tanam hingga proses permanenan rumput laut hanya berkisar 35 hari sampai 40 hari.

"Bandingkan dengan usaha sawah (panen) harus sampai 90 hari, usaha rumput laut ini separuhnya. Jadi, sangat cepat untuk panen dan menghasilkan hasilnya," kata Nono.

Kelima, permintaan pasar yang terus meningkat di setiap tahunnya. KKP mencatat, rata-rata permintaan terhadap komoditas rumput laut mencapai 4,8 persen per tahun.

Keenam, efektif menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat pesisir dan harga rumput laut cenderung mengalami tren peningkatan. Nono mencatat, saat ini harga rumput laut naik drastis mencapai Rp35.000 sampai Rp45.000 per kilogram dari sebelumnya hanya Rp15.000 per kilogram.

"Jadi, (budidaya rumput laut) ini menjadi mata pencaharian cukup banyak diminati dan mendatangkan kesejahteraan. Banyak yang naik haji gara-gara budidaya rumput laut," pungkasnya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KKP Bakal Lakukan Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Targetnya Sebelum Lebaran

KKP Bakal Lakukan Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Targetnya Sebelum Lebaran

Tujuan kebijakan ini untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta mendongkrak pendapatan negara bukan pajak (PNBP).

Baca Selengkapnya
KKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut

KKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut

Bagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran

Baca Selengkapnya
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Laut Selatan Banten Malam Ini

Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Laut Selatan Banten Malam Ini

BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.

Baca Selengkapnya
Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji

Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji

Bayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.

Baca Selengkapnya
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak

Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak

Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Mayjen Kunto Arief Ciptakan Serbuk Organik Pembersih Laut

Mayjen Kunto Arief Ciptakan Serbuk Organik Pembersih Laut

Mayjen Kunto mengingatkan, jika laut dibiarkan tercemar dan ekosistemnya rusak, maka potensi yang terkandung di dalamnya terganggu.

Baca Selengkapnya
TKN: Dukungan Semakin Terbuka dari Paslon Lain, Tanda Alam Prabowo Pimpin Indonesia

TKN: Dukungan Semakin Terbuka dari Paslon Lain, Tanda Alam Prabowo Pimpin Indonesia

Dominggus melanjutkan, Prabowo-Gibran memiliki program agar nelayan bisa berdikari serta kekayaan laut bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk para nelayan.

Baca Selengkapnya