Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Warga Miskin Bertahan Hidup di Tengah Pandemi

Kisah Warga Miskin Bertahan Hidup di Tengah Pandemi Kemiskinan Timor Leste. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan sendi kehidupan masyarakat. Masyarakat menengah kebawah kian mengalami kesulitan di tengah keterbatasan yang dialami. Sebab, sebagian dari mereka kini hidup tanpa pekerjaan, tanpa pemasukan. Beberapa juga harus mempertahankan usahanya agar tidak masuk ke dalam jurang kemiskinan.

Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa, memperkirakan tingkat kemiskinan di Indonesia akan bertambah menjadi 10,63 persen, yakni dari 24,79 juta penduduk miskin menjadi 28,7 juta orang. Kondisi itu terjadi akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Menteri Suharso menjelaskan peningkatan angka kemiskinan tersebut dipicu terhentinya aktivitas ekonomi masyarakat akibat virus corona. Masalah tersebut melahirkan banyak pengangguran baru juga penurunan pendapatan masyarakat sehingga meningkatkan jumlah angka kemiskinan.

Hadirnya virus corona memunculkan beragam kisah pilu masyarakat untuk bertahan hidup. Berikut rangkuman kisahnya.

1. Kisah Bu Yul Meninggal dan Kelaparan di Tengah Pandemi

Kisah pilu dialami keluarga Yuli, warga Kelurahan Lontarbaru, Kecamatan Serang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Wanita yang akrab disapa Bu Yul ini meninggal dunia pada Senin (20/4) pukul 15.30 WIB.

Tiga hari sebelum Bu Yul mengembuskan napas terakhir, dia sempat bercerita mengenai kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga. Bahkan selama dua hari, Bu Yul dan keempat anaknya tidak bisa makan. Untuk menahan rasa laparnya, ia bersama keluarganya hanya minum air galon isi ulang.

Dia mengaku sempat mengadu kepada Rukun Tetangga (RT) setempat untuk meminta bantuan sembako. Namun pihak aparatur pemerintah tersebut menyatakan belum menerima ada bantuan.

"Saya sudah datang ke RT. Katanya tidak bisa dapat bantuan," ungkapnya.

Sebelum ada virus Corona, kehidupan Yuli terbantu oleh anak sulung yang telah bekerja. Namun, harapan itu musnah, lantaran anaknya sudah tidak bekerja karena dirumahkan pihak perusahaan.

"Tadinya anak saya kerja. Sekarang dirumahkan karena tempat kerjanya tutup. Tambah, gaji terakhir tidak diberikan," tuturnya.

2. Kisah Bapak 7 Anak Keliling Jual HP Rusak Rp10 Ribu Buat Beli Beras

Sebuah postingan dari pengacara kondang Hotman Paris, memantik rasa iba setiap orang yang melihatnya. Hotman mengunggah sebuah seorang bapak dan anaknya yang diketahui menjual ponsel rusak seharga Rp10 ribu demi menghidupi keluarganya.

Dirkrimum Polda Kepri Kombes Arie Dharmanto, tergugah dan mengonfirmasi apakah unggahan tersebut benar adanya. Dikatakan, keluarga Ason tersebut berkeliling untuk menjual HP rusaknya seharga Rp10 ribu demi dapat membeli beras untuk makan keluarganya dan anak-anaknya.

Arie mengaku tak bisa berkata banyak saat melihat kondisi mereka. Diketahui Ason tinggal sudah cukup lama di Batam dan harus menghidupi istri dan tujuh orang anak.

Kombes Arie menceritakan, dua dari tujuh anak Ason adalah remaja, mereka semua putus sekolah. Pendidikan terakhir hanya sampai bangku SMP. Pilunya lagi, salah satu anaknya yang terbilang masih kecil adalah penyandang disabilitas.

Menurut Kombes Arie,Ason dulunya adalah seorang pekerja serabutan di bengkel las. Namun karena fisik yang semakin lemah, dia sering sakit-sakitan, dan menderita muntah darah.

Penderitaan Ason menjadi lebih berat seiring pandemi Covid-19. Tidak ada yang mau mempekerjakannya untuk saat ini. Sehingga terpaksa di rumah saja dan tidak ada pemasukan untuk makan sehari-hari.

3. Kisah Warga di Blora, Makan Dedaunan untuk Bertahan Hidup

Ngatini (51), seorang janda yang tinggal di RT01 RW07 Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah harus mampu bertahan hidup seorang diri di rumah kontrakan. Tiga orang anaknya pergi meninggalkannya.

Dia hanya bisa pasrah hidup berdampingan dengan kemiskinan. Untuk menyambung hidup, Ngatini makan dari hasil mencari dedaunan di sekitar rumah. Jika beruntung, ada tetangga dan dermawan yang memberikan makanan.

"Seadanya, kadang ada dapat daun pepaya ataupun bunga pisang dimasak. Kadang dikasih dari tetangga," kata Ngatini kepada Liputan6.com.

Sudah delapan tahun Ngatini hidup di kontrakan seorang diri. Dia dapat membayar kontrakan Rp1,5 juta per tahun. Caranya dengan menjual barang-barang yang masih tersisa dahulu sebelum berpisah (cerai) dengan suaminya 9 tahun yang lalu. Kini barang-barang sudah ludes dijualnya. Sementara kunjungan anak-anaknya hanya tinggal harapan.

Di tengah ramainya pembagian bantuan sosial dampak corona Covid-19, Ngatini mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah. Baik bantuan langsung tunai Covid-19 maupun jenis lainnya. Tidak pernah dia terima. "Tidak ada bantuan, saya tidak pernah menerima," ucapnya.

4. Tak Miliki Uang Bahkan untuk Masker

Dilansir dari South China Morning Post, Hasib adalah salah satu warga miskin yang ikut terdampak di tengah pandemi corona yang kini tengah melanda Indonesia. Hasib adalah seorang pemilik toko kecil di daerah kumuh tepi sungai di pusat Jakarta. Hasib hidup bersama istri dan anak-anaknya.

Dia bersama istri menjual berbagai macam barang di toko kecil milik mereka, mulai dari kopi instan, teh, mie instan, minuman dingin dan rokok, hingga mainan murah dan beras. Namun, dengan pekerjaan dan penghasilan Hasib berjualan di tokonya, dia dan istri tidak bisa membeli barang yang justru penting dan sangat dibutuhkan oleh mereka saat ini, yaitu masker dan hand sanitizer.

"Kami benar-benar tidak memiliki sesuatu yang spesial yang bisa untuk membantu kami. Kami harap kami akan baik-baik saja." Kata Hasib.

Masih banyak kasus-kasus lain yang terjadi akibat adanya pandemi Covid-19. Bantuan dan perhatian pemerintah sangat dibutuhkan terhadap semakin tingginya angka kemiskinan akibat Covid-19. Kiranya bantuan sosial dan program-program yang dibuat untuk membantu masyarakat menengah kebawah dapat meringankan beban perekonomian mereka.

Reporter Magang : Brigitta Belia

 

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.

Baca Selengkapnya
Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat

Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat

Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.

Baca Selengkapnya
Sudah Hilang Seminggu Lalu, Momen Wanita Temui Pencuri HP Miliknya Ini Tuai Perhatian

Sudah Hilang Seminggu Lalu, Momen Wanita Temui Pencuri HP Miliknya Ini Tuai Perhatian

Viral momen wanita temui pencuri HP miliknya yang hilang seminggu lalu.

Baca Selengkapnya
Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Pasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit

Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit

Mayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.

Baca Selengkapnya