Ketua Satgas PEN: Jangan Gunakan Kebijakan Lama Atasi Krisis Akibat Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (PEN), Budi Gunadi Sadikin mengatakan krisis yang dialami saat ini berbeda dengan krisis yang pernah ada sebelumnya. Sehingga, krisis saat ini tidak ditangani serupa dengan krisis-krisis yang pernah terjadi di Indonesia.
Budi menjelaskan, krisis global yang terjadi pada tahun 2013 disebabkan oleh kebijakan The FED. Akibatnya pemerintah Indonesia mengatasi krisis tersebut dengan kebijakan keuangan.
Para menteri yang menjabat kala itu memberikan banyak solusi berupa kebijakan di sektor keuangan. Namun, krisis dunia yang dialami saat ini bukan disebabkan hal yang sama, sebaliknya karena masalah kesehatan.
Masalah kesehatan ini yang membuat orang tidak ingin keluar dari rumah untuk melakukan kegiatan fisik. Sementara perekonomian digerakkan oleh kontak fisik.
"Masyarakat takut keluar padahal sebagian besar ekonomi dunia sumbernya kontak fisik, kata Budi dalam acara CEO Networking 2020 secara virtual, Jakarta, Selasa (24/11).
Ragam inovasi dilakukan agar perekonomian tetap bergerak, salah satunya dengan bertransformasi ke sistem digital. Sayangnya, kata Budi berbagai kegiatan virtual lewat sistem digital ini tidak bisa menggantikan volume perekonomian yang bergerak saat kondisi sebelum pandemi.
"Sebaik-baiknya virtualisasi, digitalisasi masih jauh dibandingkan volume pasar basah atau mall-mall di perkotaan," kata dia.
Kegiatan seminar yang sekarang banyak dilakukan secara virtual juga tidak banyak menggerakkan perekonomian. Secara aktivitas ekonomi ini jauh dibandingkan dengan kegiatan seminar fisik yang dilakukan tahun lalu.
Begitu juga dengan industri pariwisata, transportasi, pendidikan dan yang lainnya. Sebab aktivitas ekonomi sangat tergantung dengan aktivitas kontak fisik.
"Aktivitas ekonomi dunia (tergantung) peranan kontak fisik masih besar," kata dia.
Dipimpin Tim Kesehatan
Maka dari itu, dia menegaskan dalam menangani krisis akibat pandemi ini tidak dilakukan dengan cara yang sama dengan cara krisis di masa lalu.
"Yang bahaya, jangan gunakan kebijakan lama yang sebabkan krisis keuangan. Jangan terjebak keluarkan kebijakan-kebijakan dengan paradigma yang fokus yang dulu," ungkap Budi.
Menurutnya selama masyarakat membatasi diri karena diliputi rasa takut untuk melakukan kegiatan kontak fisik, selama itu pula roda perekonomian tidak berputar. Seberapa besar dana stimulus yang disuntikan tidak akan menimbulkan efek berkelanjutan (multiplier effect).
Untuk itu dia menyarankan, permasalahan ini bisa dipimpin oleh tim dari kesehatan. Sebab yang harus segera diselesaikan dari sektor kesehatan.
"Ini penyebabnya prinsip kesehatan, kalau perlu yang memimpin tetap orang kesehatan, yang harus dibereskan kesehatan dulu," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui
Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau
Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaPopulasi di Dunia Kian Bertambah, Ancaman Krisis Pangan Semakin Nyata
Krisis pangan di dunia menjadi isi utama seiring bertambahnya populasi manusia.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya