Ketua DPD Nilai Berdikari Ekonomi Butuh Niat dan Nyali Besar
Merdeka.com - Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang menekankan pentingnya kemandirian di bidang ekonomi. Dia menegaskan, dalam mewujudkannya butuh niat serta nyali yang besar.
"Keberdikarian ekonomi perlu niat dan nyali yang besar untuk mewujudkan ekonomi berdikari sebagai kekuatan utama dalam membangun bangsa," kata dia, di Jakarta, Jumat (16/8).
Karena itu, OSO mengapresiasi keberhasilan pemerintah dalam mengeksekusi sejumlah rencana terkait kemandirian ekonomi. Salah satunya lewat divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia.
"Kita gembira karena pemerintah telah berhasil mengambil alih 51 persen saham PT Freeport. Kami juga bersyukur kepada DPD telah berhasil pertemuan antara pemerintah dengan provinsi Papua dengan PT Freeport terkait pembayaran pajak air permukaan," tegas dia.
Dia mengatakan, upaya Indonesia menuju ekonomi mandiri masih harus dilakukan. Hal tersebut sudah sepatutnya menjadi komitmen semua pihak.
"Ke depan segala upaya kita dalam rangka membangun kedaulatan energi, kedaulatan pangan, hingga kedaulatan politik sebagai bangsa harus menjadi perhatian kita semua," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di kalangan pemuda NU, sosoknya dikenal dengan gagasan pengembangan ekonomi
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya