Ketegangan Konflik Iran-AS Menurun, Rupiah Menguat ke Level Rp13.851 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis (9/1), berpotensi menguat seiring turunnya tensi antara Amerika Serikat (AS) dan Iran untuk sementara waktu. Seperti diketahui, Rupiah sempat melemah kemarin usai Iran melakukan balas dendam atas penyerangan AS.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah dibuka di Rp13.860 per USD, menguat tipis dibanding penutupan sebelumnya di Rp13.900 per USD. Rupiah sempat melemah ke Rp13.868 usai pembukaan, namun kembali menguat hingga ke Rp13.851 per USD. Saat ini, Rupiah berada di level Rp13.858 per USD.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.850 per USD hingga Rp13.920 per USD.
"Rupiah kemungkinan akan menguat merespon pernyataan Trump semalam yang tidak mendorong eskalasi konflik dengan Iran," kata Ariston di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (9/1).
Meredanya Ketegangan Iran-AS
Menurutnya, AS menyatakan mundur dari konflik dan menolak untuk membalas Iran. Iran sebelumnya juga sudah mengeluarkan pernyataan tidak akan perang dan tidak akan menyerang lagi bila AS tidak membalas.
"Jadi ketegangan mereda untuk sementara ini. Rupiah kemungkinan bisa bergerak di bawah 13.900," ujar Ariston.
Konflik antara AS dengan Iran memang dikhawatirkan akan semakin menambah daftar panjang ketidakpastian ekonomi global, di mana sebelumnya AS lebih dulu mengerem laju pertumbuhan global akibat perang dengan China.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Respons Menko Airlangga Saat Rupiah Jeblok ke Level Rp16.000 per USD Akibat Konflik Iran Vs Israel
Menko Airlangga merespons nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang anjlok pasca konflik Iran dan Israel.
Baca Selengkapnya10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?
Pasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca SelengkapnyaBukan Konflik Iran Vs Israel, Ternyata Ini Biang Kerok Rupiah Anjlok
Menko Airlangga membeberkan biang kerok Rupiah anjlok beberapa waktu lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Imbas Serangan Iran ke Israel, Rupiah Makin Terpuruk Pasca Libur Panjang Lebaran
Usai libur panjang lebaran, Rupiah makin terpuruk akibat serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaRupiah Anjlok ke Rp16.060 per USD, Airlangga: Masih Lebih Baik dari Korea hingga Jepang
Tanggapan Menko Airlangga saat Rupiah terus melemah seiring dengan serangan yang dilakukan Iran kepada israel.
Baca SelengkapnyaRupiah Anjlok ke Rp16.000 Pemerintah Khawatirkan Beri Dampak Begini
Pemerintah harap konflik Timur Tengah tidak berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca Selengkapnya