Kerjasama dengan Eni Batal, Pertamina Tetap Garap Proyek Kilang Plaju
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) tetap menjalankan proyek kilang produsen bahan bakar ramah lingkungan atau Green Refinery di Plaju, Sumatera Selatan. Keputusan ini usai kerjasama dengan Eni SpA batal akibat kebijakan pelarangan impor minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) asal Indonesia yang dikeluarkan Uni Eropa.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina akan menggarap proyek Green Refinery Plaju dengan tetap menggunakan teknologi milik UOP, perusahaan asal Amerika Serikat yang telah memiliki sertifikasi untuk produksi green diesel berbahan baku CPO.
"Akhirnya kita putus kerja sama ini, dan langsung produksi sendiri langsung dengan UOP sebagai pemilik teknologi," kata Nicke, saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/1).
Untuk membangun Green Refinery, Pertamina melakukan modifikasi mesin di Kilang Plaju, dengan memanfaatkan aset yang sudah ada investasi proyek tersebut lebih hemat 40 persen. "Sehingga secara investasi juga ini akan lebih rendah dibanding mengembangkan kilang baru," tuturnya.
Menurutnya, Green Refinery direncanakan beroperasi pada 2024, dengan empat unit berkapasitas 20 ribu barel per hari per unitnya. Fasilitas menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan terdiri dari green diesel dan green avtur sebanyak 1 juta Kilo Liter per tahun.
"Yang akan kami bangun per unitnya adalah 20 ribu barel per hari kapasitasnya. Jadi nanti bisa ditambahkan per unit misalnya mau jadi 80 ya menjadi empat unit ini yang kita lakukan," tandasnya.
Ditegur Pemerintah Uni Eropa
Nicke mengungkapkan, Eni mendapat teguran dari Pemerintah Uni Eropa sebab sempat kekeh ingin melanjutkan kerja sama, dengan membangun fasilitas pengolahan CPO langsung di Plaju.
"Eni dapat teguran dari pemerintah, walau investasi di Indonesia tapi tetap dilawan juga," tandasnya.
Green Refinery rencananya beroperasi pada 2024 tersebut didesain dengan kapasitas produksi mencapai 1 juta Kiloliter (KL) per tahun. Dengan kapasitas pengolahan CPO mencapai 20 ribu barel per hari.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ciptakan Energi Hijau, Patra Jasa dan Pertamina Kembangkan Proyek Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah
Proyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy.
Baca SelengkapnyaLewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon
Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaBUMN Pertamina Turun Tangan Bantu UMKM Berdaya Saing Global, Ini Dilakukan Perusahaan
Sejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaNaik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaPertamina Perkuat Komitmen Energi Transisi dan Tata Kelola
Pertamina Group melakukan berbagai inisiatif penurunan emisi, serta membuka diri untuk kolaborasi global bersama seluruh pihak guna mencapai target.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN Gelar RUPS Pertamina Tetapkan Jajaran Direksi Baru
Kementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaKinerja ESG, Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target 124%
Pada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca SelengkapnyaKilang Pertamina Balikpapan Tingkatkan Kapasitas Produksi Jadi 360 Ribu Barrel Per Hari
Tersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca Selengkapnya