Kerja sama dengan Korea, ini investasi yang ditawarkan Indonesia
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan masih mematangkan konsep perdagangan bebas bertajuk Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Dalam perdagangan bebas ini, Indonesia menawarkan banyak produk yang bisa digarap investor Korea.
Kepala BKPM Mahendra Siregar mengklaim, pasar Indonesia mempunyai kekuatan di beberapa sektor. Sektor ini nantinya yang akan ditawarkan agar bisa masuk ke Korea Selatan.
"Kekuatan kita kan di produk pertanian, produk perhutanan, perikanan. Saya rasa di bidang-bidang itulah, tentu ada juga manufaktur," ucap Mahendra di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (10/3).
Mahendra mengaku belum menghitung rencana investasi Korea di Indonesia. Perundingan antara kedua belah pihak masih membahas tingkat kepercayaan investasi dua negara.
"Kita tidak menghitung sejauh itu. Ini lebih ke aspek memberikan confidence. Kita tidak membuat se-spesifik itu angka-angkanya," tegasnya.
Mahendra berharap, akan ada jaminan investasi antara kedua negara. "Ini yang masih kita lakukan penyesuaian-penyesuaian. Kita mau lihat sampai sejauh mana komitmen-komitmen di investasi disetujui oleh kedua belah pihak. Tentu kita maunya setinggi mungkin," sambungnya.
Ditempat yang sama, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meyakini, perdagangan bebas Indonesia-Korea akan bermuara pada perdagangan yang adil dan bermanfaat. Tidak hanya untuk Indonesia, Lutfi juga yakin kerja sama ini menguntungkan Korea.
Perdagangan yang adil dan bermanfaat bagi kedua negara dipahami Lutfi sebagai perdagangan yang sesuai dengan garis Undang-undang Perdagangan yang baru saja disahkan dan selaras dengan Undang-undang Perindustrian.
"Bagaimana kita berdayakan pedagang-pedagang ini, baik Indonesia-Korea untuk bisa menyejahterakan produsen, petani, dan pencipta nilai tambah, dan bukan hanya pedagang industriawannya saja," ucapnya.
Salah satu yang kemungkinan menjadi poin penting dalam perundingan IK-CEPA ke-8 ini adalah persoalan tarif. Dalam pandangannya, indikator perdagangan yang adil dan bermanfaat dilihat dari tarif perdagangan. Tapi Lutfi belum menyebut berapa penurunan tarif perdagangan yang nantinya disepakati.
"Item per item saya tidak bisa sebutkan, karena nanti di judgement adil atau tidaknya jadi susah. Tapi berapa persennya sudah ada opsi-opsinya. Opsi-opsi ini bagian dari strategi."
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Otorita Ungkap Alasan Minimnya Korea Selatan Investasi di IKN Nusantara
Korea Selatan menempati peringkat 6 dengan 9 LOI terkait investasi di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terpisah Jarak Korea Indonesia, Prosesi Lamaran Pasangan Ini Viral Curi Perhatian
Selalu ada jalan untuk semua niat baik termasuk rencana untuk melamar kekasih.
Baca SelengkapnyaRatusan Warga Pati dan Kudus Jadi Korban Penipuan Penyedia Tenaga Kerja ke Korea, Total Kerugian Capai Rp4 Miliar
Di antara korban sampai rela menjual truk demi bisa berangkat ke Korea
Baca SelengkapnyaJokowi Kunjungan 3 Negara di ASEAN, Bahas Perdagangan Hingga Investasi
Jokowi sudah lebih dari lima tahun tak melakukan kunjungan ke tiga negara tersebut.
Baca SelengkapnyaTernyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaIndonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia
Jokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca Selengkapnya