Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepala LPS diduga terima Rp 300 juta dari perusahaan sekuritas

Kepala LPS diduga terima Rp 300 juta dari perusahaan sekuritas RDP LPS. Merdeka.com

Merdeka.com - Usai rapat dengar pendapat dengan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK), Senin (2/9), Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry Azhar Aziz mengaku mendapat laporan adanya transaksi dari salah satu calon deputi Gubernur BI yang patut dicermati.

Transaksi sekitar Rp 300 juta berlangsung satu kali yang terjadi pada Oktober 2012. Dia menyebutkan, pengiriman uang tersebut berasal dari perusahaan sekuritas. Hanya saja, saat itu Harry tidak menyebutkan siapa nama calon deputi gubernur BI yang transaksinya perlu dicermati.

Santer beredar, sosok yang dimaksud Harry adalah Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Mirza Adityaswara. Mirza mengklaim telah transparan melaporkan harta kekayaan terkait pencalonannya sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI).

"Awal tahun 2012 saya buka rekening untuk donasi pasar modal. Kan tadi saya katakan Perusahaan sekuritas yang baik, emang harus laporkan kalau pertama kali nasabah buka rekening dan tidak ada larangan bagi orang buka rekening di perusahaan sekuritas," ujarnya saat di Komisi XI DPR, Jakarta, Selasa (3/9).

Dirinya mengakui, semua kekayaannya sudah disampaikan dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (HKPN). "Saat pelaporan pajak saya juga selalu ada laporan termasuk saat LHKPN," jelas dia.

Apa benar transaksi Rp 300 juta itu ke rekening Mirza? Dia tidak membantahnya. Namun hanya menegaskan bahwa nilai tersebut masih terbilang wajar. "Iya kan selama ini saya lama kerja di perusahaan asing dan sekuritas. Kalau jumlah segitu menurut saya normal," ungkapnya.

Terkait benar atau tidaknya tudingan PPATK, Mirza menanggapi hal tersebut dengan santai. "PPATK tidak menuding ya cuma sampaikan fakta karena semua lembaga keuangan harus melaporkan," jelas dia.

Dia mengatakan, jika memang kekayaan dan transaksi tersebut disebut-sebut tidak wajar, maka Mirza mempersilakan beberapa pihak menilainya.

"Mencurigakan itu ada beberapa definisi, misalkan orang baru pertama kali transaksi atau orang yang lakukan tindak pidana," tutupnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.

Baca Selengkapnya
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.

Baca Selengkapnya
Diduga Mark Up Dana Bantuan Pemprov DKI, 3 Pejabat Bekasi dan Kontraktor Ditahan

Diduga Mark Up Dana Bantuan Pemprov DKI, 3 Pejabat Bekasi dan Kontraktor Ditahan

Masih Yadi, kerugian negara sekitar Rp5 miliar sudah dikembalikan oleh tersangka.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bupati Sidoarjo Sempat Lolos OTT, KPK Buka Suara

Bupati Sidoarjo Sempat Lolos OTT, KPK Buka Suara

OTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.

Baca Selengkapnya
KPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Gus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.

Baca Selengkapnya
Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari

Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari

Sejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya

Baca Selengkapnya
Daftar 4 Perusahaan Debitur LPEI Diduga Lakukan Korupsi, Ada Perusahaan Sawit hingga Batubara

Daftar 4 Perusahaan Debitur LPEI Diduga Lakukan Korupsi, Ada Perusahaan Sawit hingga Batubara

Total pinjaman 4 perusahaan ekspor tersebut mencapai Rp2,5 triliun.

Baca Selengkapnya
Kepala Dinas di Mamuju Terjaring OTT, Kantor Digeledah Polisi

Kepala Dinas di Mamuju Terjaring OTT, Kantor Digeledah Polisi

Penggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya