Kepala BPS: Kenaikan Harga Cabai dan Bawang Merah Karena Faktor Cuaca
Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto menyebut kenaikan harga cabai merah dan bawang merah yang terjadi pada Oktober 2020 disebabkan oleh faktor cuaca. Di mana curah hujan terjadi pada periode itu, mengakibatkan produksi kualitas dan kualitas kedua komoditas tersebut menjadi mahal.
"Kalau kami lihat kenaikan harga cabai merah dan bawang merah lebih karena cuaca yang tidak terlalu berpihak. Jadi di sana curah hujan yang tinggi dampak pada produksi dan kualitas cabai merah hal yang sama juga terjadi pada bawang merah," jelas dia di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (2/11).
Dia memperkirakan, dalam sisa waktu dua bulan yakni November dan Desember beberapa harga komoditas juga diperkirakan masih akan mengalami lonjakan. Selain faktor cuaca, kenaikan lainnya terjadi karena Desember akan memasuki persiapan natal dan tahun baru.
"Tapi kemarin kami berikan catatan bahwa peningkatan curah hujan dari Oktober-Desember lebih tinggi dari biasanya karena dampak lainnya," kata dia.
Sementara itu, terkait dengan beras, BPS memastikan sampai akhir tahun masih cukup aman. Hanya saja, untuk sayur-sayuran jika tidak berhati-hati bisa mengalami fluktuasi harga yang terjadi pada bulan ini seperti pada cabai merah dan bawang merah.
Inflasi Oktober 2020
Sebelumnya, BPS mencatat selama Oktober 2020 terjadi inflasi sebesar 0,07 persen. Inflasi tersebut terjadi karena ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga. Di antaranya adalah cabai merah, bawang merah, dan minyak goreng.
"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah cabai merah, berikan andil inflasi 0,09 persen. Kemudian disusul bawang merah andil 0,02 persen. minyak goreng 0,09 persen," kata dia, di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (2/11).
Dia mengatakan, untuk cabai merah, kenaikan ini terjadi di 82 kota IHK. Di mana kenaikan tertinggi di Bulukumba sebesar 85 persen, Padang, Sidempuan dan Tegal masing-masing 76 persen. Sementara untuk bawang merah kenaikan harga terjadi di 70 kota IHK, tertinggi di Lhokseumawe 33 persen.
"Itu yang sebabkan kelompok pengeluaran berikan andil 0,07 persen," imbuh dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaAnomali Cuaca Disalahkan Jadi Penyebab Mahalnya Harga Beras
Anomali cuaca itu membuat hasil panen yang biasanya menghasilkan 7 ton kini menjadi hanya 5 ton beras saja.
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Pasar Surabaya, Ganjar Paparkan Stategi 'Sat-Set' untuk Stabilkan Harga Pangan
Ganjar mengatakan dirinya dan Mahfud MD mempunyai komitmen untuk akan menstabilkan harga pangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaBulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya
Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaCurhat Pedagang: Harga Beras Bertahan Mahal Jelang Bulan Puasa, Pelanggan Terus Berkurang
Kenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaJokowi Kucurkan Bantuan Pangan: Hampir Semua Negara Gagal Panen, Harga Beras Naik
Jokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaFOTO: Pengaruh Anomali Musim Bikin Harga Gabah Kering Sulit Turun
Harga gabah maupun beras masih tinggi dengan harga rata-rata Rp 7000 per kilogram gabah kering.
Baca Selengkapnya