Kenaikan Harga Cabai dan Kelapa Sawit Dorong IHPB RI Naik 0,73 Persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum nasional di Desember 2021 mengalami kenaikan sebesar 0,73 persen. Sehingga perubahan IHPB di tahun kalender 2021 sebesar 2,91 persen.
"IHPB Umum nasional sebesar 107,66, naik 0,73 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers, di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Senin (3/1).
Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada sektor pertanian sebesar 1,68 persen. Peningkatan IHPB di sektor pertanian kata Margo disebabkan adanya kenaikan harga cabai rawit dan harga kelapa sawit.
Komoditas dengan andil terbesar pada tahun 2021 didominasi oleh minyak goreng dan kelapa sawit, yaitu masing-masing sebesar 0,24 persen dan 0,20 persen. Sementara itu, pada tahun 2020 komoditas cabai merah, minyak goreng, dan kelapa sawit memiliki andil yang paling dominan, yaitu masing-masing sebesar 0,12 persen, 0,12 persen, dan 0,11 persen.
Terdapat tiga komoditas dengan andil yang dominan baik pada tahun 2021 maupun pada tahun 2020, antara lain minyak goreng, kelapa sawit, dan rokok kretek dengan filter.
Sementara itu IHPB Kelompok Bangunan/Konstruksi secara umum mengalami kenaikan 0,57 persen. Sehingga terjadi perubahan indeks dari 109,02 pada November 2021 menjadi 109,64 pada Desember 2021. Sehingga, perubahan IHPB Kelompok Bangunan/Konstruksi di tahun kalender 2021 adalah sebesar 5,76 persen dan perubahan IHPB Kelompok Bangunan/Konstruksi tahun ke tahun sebesar 5,76 persen.
Dijelaskan Margo, pada Desember 2021, semua kelompok jenis bangunan mengalami kenaikan indeks. Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian mengalami kenaikan tertinggi yaitu sebesar 0,84 persen. Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal naik 0,59 persen. Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Jalan, Jembatan, dan Pelabuhan naik 0,53 persen.
Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum, dan Komunikasi naik 0,68 persen dan Kelompok Bangunan Lainnya naik 0,30 persen.
Kelompok bahan bangunan yang mengalami kenaikan harga pada Desember 2021 antara lain semen naik 2,05 persen; besi beton naik 0,30 persen; pasir naik 0,34 persen; rangka atap baja naik 1,27 persen; pipa pvc naik 0,99 persen; dan batu pondasi bangunan naik 0,28 persen.
Kelompok bahan bangunan dengan andil terbesar pada tahun 2021 didominasi besi beton sebesar 1,73 persen; semen sebesar 0,56 persen; besi konstruksi bangunan sebesar 0,49 persen; dan rangka atap baja sebesar 0,46 persen. Sementara itu, pada tahun 2020 kelompok bahan bangunan yang memiliki andil paling dominan adalah besi beton sebesar 0,21 persen; batu pondasi bangunan sebesar 0,18 persen; dan besi konstruksi bangunan sebesar 0,12 persen.
Terdapat 9 komoditas bangunan dengan andil yang dominan baik pada tahun 2021 maupun pada tahun 2020. Mereka adalah besi beton, semen, besi konstruksi bangunan, rangka atap baja, aspal, pipa pvc, pasir, batu pondasi bangunan, dan kawat dan sejenisnya.
Sedangkan IHPB dari kelompok industri mengalami kenaikan besar 0,52 persen. Kenaikan ini dipicu harga minyak goreng, mie kering instan semen, dan daging ayam ras dan semen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPecah Rekor, Harga Beras di Bulan Februari 2024 Tertinggi Sepanjang Sejarah
Berdasarkan data BPS, rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan
Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaInflasi Maret 2024 Meroket Dipicu Mahalnya Harga Makanan
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok
Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaMinta Warga Tak Panik, Kepala Daerah Ini Ungkap Penyebab Harga Bahan Pokok Naik di Pasaran
Meski harga mengalami kenaikan, Pj Wali Kota memastikan pasokan beras dan sembako masih aman.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaSurvei BI: Harga Beras Paling Tinggi di Kalteng, Hampir Rp19.000 per Kg
Kenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca Selengkapnya