Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir data jumlah orang miskin di Indonesia tercatat makin banyak. Profil kemiskinan terbaru di Indonesia berdasarkan data hingga September 2013.

Hasilnya, jumlah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan mencapai 28,55 juta. Sebanyak 11,47 persen dari total penduduk Indonesia, masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Kementerian Keuangan menilai program pengentasan kemiskinan yang masih jauh dari target disebabkan tidak tepatnya pencairan anggaran instansi negara. Pemerintah harus lebih bersikap efektif dan efisien dalam distribusi anggaran guna menyukseskan program pengentasan kemiskinan.

"Yang paling gampang distribusi anggarannya harus benar. Anggaran itu benar-benar dialokasikan untuk keperluan. Jadi jangan namanya bansos (bantuan sosial) tapi nggak benar-benar menyentuh keperluan rakyat miskin," jelas Wakil Menteri Keuangan II Bambang Brodjonegoro di kantor Kementerian Keuangan, Jumat (3/1).

Untuk dapat melakukan hal itu, menurut Bambang, langkah pengawasan perlu makin diperketat agar alokasi anggaran, dan distribusi bisa tepat sasaran dan tidak jatuh ke pihak yang tidak berkepentingan.

"Ya di alokasinya. Makanya, alokasi, distribusi harus diawasi ketat supaya jatuh ke pihak dan aktivitas yang tepat," tutur Bambang.

Selain itu, kondisi perekonomian global secara tidak langsung turut mempengaruhi. Pasalnya, krisis ekonomi global membuat perlambatan pada pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

"Ya memang agak susah karena kan ada masalah global yang kita tidak bisa prediksi sebelumnya. Ya tapi mudah-mudahan bisa diperbaiki dibandingkan 2013," katanya.