Merdeka.com - Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Yusid Toyib, menargetkan melakukan sertifikasi kepada 500.000 tenaga kerja hingga akhir 2017. Pekerja tersebut baik untuk tenaga ahli maupun terampil.

Adapun untuk memuluskan rencana tersebut, dia mengatakan Kementerian (PU-PR) telah bekerja sama dengan BUMN maupun swasta tempat kerja masing-masing pekerja. "Nah tahun ini setelah Pak Menteri kolaborasi dengan BUMN dan swasta 500.000 kita targetkan dan itu didukung oleh LPJKN (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi)," ungkapnya di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/8).

Yusid mengatakan untuk progres program sertifikasi tahun ini, sudah mencapai 300.000 pekerja. Sedangkan hingga akhir 2019 nanti, ditargetkan 3.000.000 pekerja, baik terampil maupun ahli mendapatkan sertifikat.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, menegaskan sertifikasi tenaga kerja mutlak diperlukan agar tenaga kerja Indonesia dapat bersaing dengan pekerja-pekerja luar negeri.

"Karena ini kan kita menghadapi isu global di mana pekerja asing seperti dari ASEAN itu bersaing dengan tenaga kerja kita. Mereka pasti bersertifikat pasti kalau di lawan oleh kita yang tidak bersertifikat pasti kita kalah," tegas Menteri Basuki.

Dia pun membenarkan untuk pendanaan program sertifikasi tenaga kerja ini, pihaknya bekerja sama dengan BUMN dan Swasta. "35 persen dari APBN kemudian 65 minta swasta ini sudah berjalan tahun 2017 ini," tandas Menteri Basuki.