Kementerian BUMN Masih Pelajari Perilaku Mafia Alat Kesehatan
Merdeka.com - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengakui bahwa sejauh ini belum mengantongi nama-nama pemain atau mafia-mafia alat kesehatan (alkes). Sebab, pihaknya baru mempelajari pola-pola perilaku yang mengakibatkan kehadiran mafia alkes di tengah kondisi Covid-19.
"Iya enggak lah. Belum (kita kantongi) sejauh itu karena kita kan tidak melakukan identifikasi," kata Arya dalam video conference di Jakarta, Minggu (19/4).
Arya menyebut sejauh ini Kementerian BUMN masih memantau perilaku yang terjadi di lapangan. Mengingat beberapa komponen untuk alat-alat kesehatan di Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada, dan masih harus melakukan impor.
"Tapi kan lebih dilihat dari perilaku saja karena kalau dilihat apakah ini keuntungannya lebih besar bisa melihat ke arah sana. Bukan kepada bahwa kita sudah temukan identifikasi," kata dia.
Dia pun menyayangkan perilaku seperti ini terus dilakukan. Utamanya dalam dalam mengimpor kebutuhan alat kesehatan dari negara asal tujuan. "Cuma perilaku saja kenapa sampai lama betul begitu terus gak ada usaha buat di sini. Kondisi ini membuat kita prihatin," imbuhnya.
Impor Bahan Baku
Arya juga menyoroti kapabilitas Indonesia yang harusnya bisa menyediakan bahan baku alat kesehatan dan obat-obatan. Meskipun ada beberapa komponen yang diimpor, namun presentasenya harusnya tidak sampai setinggi itu.
"Tapi, ini sampai 90 persen lebih lho, apa nggak menyedihkan? Kita sanggup produksi APD, obat sebesar itu artinya ada market di luar, tapi nggak ada usaha untuk bikin sendiri di dalam negeri," katanya.
Meski demikian, dirinya tidak menyebut Indonesia harus anti impor. Impor diperlukan namun tetap dalam porsi yang wajar. Di sisi lain, produksi dalam negeri juga tetap dilakukan, sehingga semua lini dikerjakan secara paralel untuk mempercepat penanggulangan Corona.
"Kita semua sudah koordinasi, Kemenperin, Kemendag, kan sudah lihat kalau ini masalahnya ada di bahan baku. Kita semua niatnya baik, supaya terjadi health security, kita ambil hikmah dari Corona, kita memang lemah di health security, mau enggak mau kita harus kerja keras," tutupnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY Temui Jaksa Agung: Banyak Sekali Rakyat Menderita karena Mafia Tanah
Menurut AHY, mafia tanah menyebabkan kerugian negara menjadi banyak. Selain itu, rakyat juga menderita akibat mafia tanah ini.
Baca SelengkapnyaPolisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Usaha Ternak Telur Kembali Dikelola Rakyat
Problematika kian pelik dan hanya bisa diatasi dengan cara memberantas mafia penjual telur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaAset Senilai Rp4 Miliar Milik Pertamina di Tangerang Selatan Kini Tak Lagi Dikuasai Mafia Tanah
Aset milik Pertamina itu berhasil diselamatkan Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaAksi Anggota Perguruan Silat di Tuban Aniaya Pengendara Motor Tanpa Alasan Ini Viral, Miris
Dikabarkan, kini polisi telah mengantongi indentitas dan nomor kendaraan yang digunakan para pelaku.
Baca SelengkapnyaMahfud Endus Mafia Sengaja Selundupkan Etnis Rohingnya karena Manfaatkan Kebaikan Warga Indonesia
Mahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaSiap-Siap Jaksa Agung Bakal Bongkar 2 BUMN Dana Pensiun Bermasalah ke Publik
2 Perusahaan BUMN tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Keras! Menteri AHY Siap Perang Bela Anak Buah Dipenjara Akibat Ulah Mafia Tanah
AHY juga menegaskan siap pasang badan membela anak buah
Baca Selengkapnya