Kementan bakal serap 4 juta ton gabah petani dalam 6 bulan
Merdeka.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pemerintah akan segera menyerap gabah para petani. Hal ini merupakan bentuk pengendalian harga gabah yang saat ini produksinya melimpah dan harganya anjlok pada panen raya Musim Hujan 2016 hingga 2017.
"Ini kira rapatkan barisan untuk menyerap harga gabah yang turun karena musim hujan. La nina terjadi biasanya 20-25 tahun, sehingga kadar air gabah cukup tinggi. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo memanggil kami untuk membahas hal ini. Beliau menginstruksikan mulai hari ini serap gabah, sinergi seluruh lembaga yang terkait," ujar Amran di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (23/2).
Pemerintah menargetkan 4 juta ton gabah petani yang terserap dalam waktu enam bulan. Hal ini sesuai arahan Presiden Jokowi dalam membantu para petani serta pengendalian harga gabah.
"Rapat ini guna menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi untuk menjaga kedaulatan pangan dengan menyerap gabah petani minimal 4 juta ton setara beras dalam waktu 6 bulan yakni Maret hingga Agustus 2017," jelas Amran.
Upaya yang dilakukan Kementan untuk percepatan serapan gabah tahun 2017 yakni dengan melanjutkan Tim Serap Gabah Petani (TIM SERGAB) dan berrmitra dengan swasta untuk dryer atau pengering gabah dan pergudangan.
"Kadar air 25 persen Gabah Kering Panen (GKP) tetap dibeli dengan harga Rp 3.700 per kg dan fleksibilitas pembelian gabah hingga 20 hingga 30 persen di atas harga pembelian pemerintah (HPP) GKP Rp 3.700 per kg," ungkapnya.
Lebih lanjut, Amran menambahkan dalam percepatan serapan gabah, Kementan pun akan mengoptimalkan kerja sama dengan 187.000 unit penggillingan, mengoptimalkan 50.000 Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) bersama Babinsa/TNI untuk SERGAB, membuat target serap gabah Bulog 4 juta ton setara beras dan 70 persen diserap pada tiga bulan ke depan dan target SERGAB perdivre dan subdivre Bulog disusun secara harian dan bulanan serta dievaluasi capaiannya setiap hari.
"Kemudian, Kementan akan terus melakukan evaluasi kinerja SERGAB mingguan bagi Kasubdirve Bulog, bulanan bagi Kadivre Bulog dan tiga bulanan bagi direksi Bulog," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran
Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaStok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaMendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan
Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaHarga Bawang Merah Bertahan Mahal, Bapanas: Jangan Maunya Turun Terus Kasihan Petani
Lima hari sebelum lebaran harga bawang merah berkisar Rp35.000-Rp45.000/kilogram. Namun, saat ini harganya mencapai Rp65.000-Rp70.000/kilogram.
Baca SelengkapnyaTahun Depan, Pemerintah Bagi-Bagi Beras Lagi ke 22 Juta Keluarga Miskin
Sejak Maret-Desember 2023, Bulog sudah mendistribusikan 1,4 juta ton bantuan pangan beras kepada keluarga miskin.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Harga Beras Turun Mulai Maret, Begini Penjelasannya
Bapanas memperkirakan, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi.
Baca Selengkapnya