Kemenko Perekonomian: Tanpa Intervensi Pemerintah, Resesi akan Dalam dan Lama
Merdeka.com - Tim Asistensi Menteri Koordinator Perekonomian, Raden Pardede, menegaskan bahwa pemerintah saat ini tengah betul-betul serius dalam penanganan kasus Covid-19. Sebab, jika aksi dilakukan pemerintah setengah-setengah bukan tidak mungkin Indonesia mengalami gelombang kedua pandemi Covid-19.
Dia mengatakan, jika gelombang kedua Covid-19 terjadi dan pemerintah tidak serius melakukan intervensi pengendalian Covid-19, maka akan berdampak fatal. Utamanya akan menyebabkan resesi yang berkepanjangan.
"Kalau dilakukan pengetatan yang dalam, tanpa intervensi pemerintah, resesi kita akan sangat dalam dan lama," kata dia dalam acara diskusi Menjaga Momentum Pemulihan Ekonomi Nasional secara virtual, di Jakarta, Kamis (17/12).
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah melakukan intervensi bagaimana mengatasi upaya belanja di tingkat masyarakat. Utamanya belanja dari kelompok menengah ke bawah.
"Mereka masih bisa hidup, belanja barang-barang esensial mereka. Itu yang kita lakukan makanya kita buat social safety net. Juga kita bantu jaring pengaman UMKM. Ini adalah strategi kedua yang dilakukan pemerintah," jelas dia.
Pemulihan Baru Benar-Benar Terjadi Saat Vaksinasi Dilakukan
Dia mengatakan, upaya-upaya tersebut dilakukan agar seluruh sektor ekonomi dan kelompok masyarakat bisa bertahan dan pulih. Hanya saja, dirinya mengakui untuk pulih dari pandemi masih cukup sulit, sampai bener-benar dilakukan vaksinasi.
"Persoalan kita alami, pandemi ini akan kita hadapi sampai dengan tahun depan, dengan harapan kalau vaksinasi hampir 70 persen bisa divaksinasi, maka imunitas secara kelompok kuat, baru setelah itu maka kita normal kembali. Artinya kita berani melakukan kegiatan seperti yang dulu, termasuk yang bepergian. Sehingga belanja kembali lagi," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaDunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnya