Kemenkeu: Penawaran Lelang SUN Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang 2021
Merdeka.com - Kementerian Keuangan mencatat penawaran pada lelang surat utang negara (SUN) rutin pada Selasa (3/8), yang mencapai Rp107,78 triliun. Angka ini merupakan rekor tertinggi sepanjang penerbitan surat utang tersebut pada 2021.
"Incoming bid pada lelang hari ini mencapai rekor tertinggi kedua sepanjang sejarah penerbitan SUN melalui lelang, dan merupakan rekor tertinggi untuk lelang SUN tahun 2021," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan di Jakarta, Selasa (3/8).
Dia memaparkan salah satu faktor utama yang mempengaruhi tingginya penawaran adalah penurunan yield obligasi AS atau US Treasury 10 tahun yang mencapai level 1,15 persen dan tingginya likuiditas di pasar keuangan domestik.
"Selain itu, Bank Indonesia juga masih menahan BI7DRRR di level 3,5 persen seiring dengan masih rendahnya tingkat inflasi domestik," katanya.
Dia juga menjelaskan, penawaran yang masuk pada lelang hari ini masih didominasi oleh investor domestik dengan proporsi sebesar 88,4 persen.
"Namun demikian, terdapat kenaikan partisipasi asing dari 7,6 persen di lelang sebelumnya menjadi 11,6 persen dari total bid yang masuk pada lelang hari ini. Bid terbesar terdapat pada tenor 6 dan 11 tahun," katanya.
Penurunan WAY
Pada lelang SUN tersebut, juga terdapat penurunan weighted average yield (WAY) yang dimenangkan untuk seluruh seri obligasi negara yang ditawarkan sebesar 1-13 bps dibandingkan pada lelang sebelumnya.
"Penurunan WAY terbesar pada tenor 5 tahun yaitu mencapai 13 bps dibanding pada lelang sebelumnya," kata Deni.
Sebelumnya, pada lelang SUN rutin pada Selasa, pemerintah menyerap dana sebesar Rp34 triliun dari lelang tujuh seri SUN di pasar perdana dengan penawaran masuk mencapai Rp107,78 triliun.
Dengan adanya lelang ini, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang SUN selama Januari-Agustus 2021 mencapai Rp472,24 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya6,8 Juta Kendaraan Diprediksi Lewati Tol Kelolaan Astra Infra saat Mudik Lebaran 2024
Adapun sebaran kendaraannya antara lain Tanggerang-Merak diprediksi sebanyak 3,5 juta kendaraan atau naik 3,6 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaNaik 20 Persen, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023
Perusahaan mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun, atau meningkat 28 persen.
Baca SelengkapnyaMenengok Pergerakan Saham Emiten Konsumer di Libur Akhir Tahun & Momen Kenaikan UMP
Selain dari aspek liburan, momentum kenaikan upah minimum pendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca Selengkapnya