Kemenkeu Pastikan Tidak Kekurangan Dana untuk Vaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan dana untuk program vaksinasi Covid-19 masyarakat mencukupi. Sejauh ini, dana yag dikumpulkan masih sesuai target.
"Dana yang ditargetkan dan dikumpulkan masih on track. Kita bicara kuartal I misalnya, saat ini kita sudah punya vaksin yang ada di Indonesia sekitar 40 juta," kata Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran, Kunto Wibawa Dasa Nugraha, dalam webinar Spectaxcular 2021 pada Senin (22/3).
Tercatat, sampai saat ini total yang sudah mendapatkan vaksinasi I dan II hampir mendekati 8 juta orang. Stok dosis yang ada juga masih banyak, dan jumlah masyarakat yang divaksin ditargetkan akan bertambah setiap hari.
Pemerintah menargetkan ke depan vaksinasi harian akan mencapai satu juta. Semakin banyak orang yang divaksin, maka akan cepat tercapai kekebalan kelompok.
Pemerintah membutuhkan dana sekitar Rp58 triliun untuk pembelian vaksin dan menjalankan program vaksinasi. Dana ini salah satunya berasal dari penerimaan pajak negara.
"Dari sisi penerimaan pajak ini sudah in line,karena pajak juga terus meningkat dan nanti pada akhir Maret dan April akan semakin meningkat lagi," tutur Kunto.
Dia memastikan pemerintah mengantongi cukup dana agar vaksinasi Covid-19 bisa mencapai 181,5 juta penduduk Indonesia. Total dosis yang dibutuhkan sekitar 426 juta.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnya