Kemenkeu optimis pertumbuhan ekonomi 2017 capai 5,2 persen
Merdeka.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengaku optimis pertumbuhan ekonomi 2017 bisa mencapai 5,1-5,2 persen. Meskipun pada beberapa waktu terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh secara lambat.
"Tahun ini kami tetap yakin pertumbuhan ekonomi ada 5,1-5,2 persen. Kami cukup yakin itu," kata Suahasil, di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (21/11).
Dia mengatakan, di kuartal III-2017 pertumbuhan investasi mencapai 7,1 persen. Pertumbuhan tersebut dinilai sinyal yang baik karena artinya sudah ada minat di bidang investasi. Sementara pertumbuhan ekspor 17 persen dan impor 15 persen.
"Pertumbuhan 7,1 persen ini sudah cukup tinggi. Yang cukup menarik ekspor impor, net ekspor kita di 2 persen. Ekspor kita di kuartal kita kemarin 17 persen, Impor 15 persen. Artinya kegiatan ekonominya berjalan," ujarnya.
Namun sayangnya, pertumbuhan tersebut tidak diikuti dengan pertumbuhan konsumsi. Pertumbuhan konsumsi di kuartal III hanya 4,93 persen. Kendati begitu, Suahasil berharap di kuartal IV semua akan tumbuh lebih baik.
"Konsumsinya belum (tumbuh). Ini situasinya ekspor impornya jalan, investasi mulai jalan, tetapi kalau situasinya seperti ini, kita punya keyakinan kalau kuartal IV lebih baik dan kemudian semoga lebih baik dengan segala macam risiko yang masih ada," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro pesimis pertumbuhan ekonomi di tahun 2017 bisa mencapai target. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,1 persen.
"Struggling (perjuangan) 5,2 persennya ya bukan 5,1 persennya. 5,2 persennya yang berat karena dari 3 triwulan ini profilnya masih semuanya 5,03 persen, kalau kita lihat akumulasi dari triwulan I-III," kata Bambang di kantornya, Senin (13/11).
Menurutnya, untuk mencapai target pemerintah harus bekerja lebih ekstra. Paling tidak, untuk mencapai angka 5,2 persen, pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2017 harus mencapai 5,5 persen.
Sama halnya dengan Bambang, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2017 hanya bisa mencapai 5,17 persen dalam prognosis semester II-2017. Angka ini lebih rendah dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN-P) 2017 sebesar 5,2 persen.
"Dalam prognosis 2 kuartal ke depan, dari Kementerian Keuangan kita melihat down side dan up side. Yang optimistis 2017 kita mendekat 5,17 persen sampai akhir tahun," kata Menteri Sri Mulyani di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (7/9).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaSalah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaKalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca SelengkapnyaKepastian hukum mempermudah jalan menuju pertumbuhan ekonomi 7 persen.
Baca Selengkapnya