Kemenkeu Catat SBR006 Laku Terjual Rp 2,25 Triliun
Merdeka.com - Kementerian Keuangan baru-baru ini menerbitkan surat utang negara atau Savings Bond Ritel (SBR) seri 006. Sasaran penjualan surat utang ini sebagian besar adalah generasi milenial.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman mengatakan, penjualan SBR006 telah mencapai Rp 2,25 triliun. Angka ini di atas target penjualan yang telah ditetapkan yaitu Rp 2 triliun.
"Sampai dengan penutupan kemarin SBR 006 itu telah mencapai kurang lebih Rp 2,2 triliun hingga Rp 2,25 triliun sekian pencapaiannya, itu lebih dari target kita sebesar Rp 2 triliun," ujar Luky di Kantor Kemenkeu, Jakarta, ditulis Selasa (23/4).
Luky mengatakan, penjualan SBR006 didominasi oleh generasi milenial sebesar 46 persen. Capaian ini sesuai dengan target Kemenkeu, di mana penjualannya juga telah dipermudah melalui sistem online.
"Jadi sesuai dengan target kita dengan memasarkan dengan online. Itu Alhamdulillah bisa menarik memang generasi millennials tadi untuk berpartisipasi membeli SBN Ritel kita yaitu SBR 006," tandasnya.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan penjualan instrumen investasi Surat Utang Negara (SUN) ritel melalui Saving Bond Ritel (SBR) seri SBR006 kepada investor individu secara online (e-SBN). Adapun minimum pemesanan SBR006 ini mulai dari Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kemenkeu, Loto Srinita Ginting, mengatakan penerbitan SBR006 ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SUN ritel.
Di samping itu, juga untuk memperluas basis investor dalam negeri dengan menyediakan alternatif investasi dan mendukung terwujudnya keuangan inklusif serta memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2019.
"Pertama yang harus di tekankan adalah SBR yang saat ini ditawarkan dengan seri SBR006 instrumen investasi yang ditawarkan pemerintah kepada investor individu. SBR ini investasi yang ditawarkan hanya kepada warga negara indonesia. Kita beruntung pemerintah hanya memberikan kepada dalam negeri," katanya dalam peluncuran SBR006 di Jakarta, Senin (1/4).
Dalam penawaran ini, pemerintah memberikan tingkat kupon SBR006 sebesar 7,95 persen per tahun dengan waktu jatuh tempo pada 10 April 2021 atau mempunyai masa jatuh tempo dua tahun saja. Kupon dibayarkan setiap bulan dan besarannya mengambang (floating) dengan batas minimum yang di-review tiap tiga bulan. Pembayaran kupon akan dilakukan setiap tanggal 10 setiap bulannya.
"Kupon tadi ada batas minimal maksudnya jadi waktu ditetapkan kupon 7,95 persen acuannya adalah pada saat BI Rate 6 persen. Apabila suku bunga acuan BI naik maka akan menyesuaikan kenaikannya. Sementara kalau BI Rate turun tidak menyesuaikan artinya masih di angka 7,95 persen," katanya.
Loto mengatakan, pembukaan masa penawaran seri SBR006 dilakukan mulai hari ini 1 April. Selanjutnya, penutupan masa penawaran dilakukan pada 16 April mendatang. Penetapan hasil penjualan akan dilakukan pada 22 April dan setelmen pada 24 April.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaKaryawan Bobol Gudang Sembako Milik Bosnya, Mentega Senilai Rp200 Juta Raib Dicuri
Ada ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca SelengkapnyaSurvei BI: Harga Beras Paling Tinggi di Kalteng, Hampir Rp19.000 per Kg
Kenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca Selengkapnya5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Bea Cukai 2023 Tak Capai Target Gara-Gara Cukai Rokok Naik 10 Persen
"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaStok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca Selengkapnya