Kemenkeu: BLT Minyak Goreng untuk Jaga Daya Beli Masyarakat Miskin
Merdeka.com - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata menyebut bahwa program Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng bukan untuk mengendalikan inflasi. Melainkan, dana ini dikucurkan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama masyarakat miskin.
Dia berharap, dengan adanya program BLT minyak goreng ini, masyarakat bisa merespon secara layak terhadap kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, khususnya minyak goreng. "Kita memerlukan program lain untuk mengendalikan inflasi itu sendiri," kata Isa dalam konferensi pers BLT Minyak goreng, Kamis (8/4).
BLT minyak goreng akan diberikan sebesar Rp100.000 setiap bulan (April, Mei, Juni) yang diserahkan sekaligus dengan total nilai Rp300.000 pada April 2022. Pencairan BLT minyak goreng akan dilakukan mulai tanggal 4 sampai 21 April 2022.
Dia menegaskan, pemerintah tidak asal membuat program bantuan sosial untuk masyarakat. Meskipun program BLT minyak goreng ini berlangsung 3 bulan saja, tidak menutup kemungkinan program ini akan dilanjutkan. Namun, keputusan itu akan berlanjut setelah Pemerintah melakukan evaluasi.
"Kita mencoba merespon ini secara tepat bukan menyelenggarakan secara tidak terukur. Oleh karena itu, kita lihat saat ini memang tiga bulan April, Mei, Juni ini, kita lihat apakah kemudian nanti apakah sudah cukup merespon kenaikan harga-harga yang terjadi, dan kita akan mengevaluasi kembali," katanya.
Ekonomi Dipenuhi Ketidakpastian
Menurutnya, saat ini kondisi perekonomian global dan domestik masih diselimuti dengan ketidakpastian. Karena itu, pemerintah terlebih dahulu akan mempertimbangkan dengan matang dalam merespon apakah ke depan program BLT minyak goreng akan diperpanjangan atau tidak.
Diketahui, pemerintah mempersiapkan anggaran sebesar Rp6,2 triliun untuk 20,65 juta orang bagi penerima BLT minyak goreng yang juga tahun 2022 ini menerima bantuan PKH dan bansos pangan.
Kemudian untuk program untuk Pedagang Kaki Lima dan Warung (PKLW) makanan, akan diberikan kepada 2,5 juta orang dengan jumlah anggaran yang disiapkan sebesar Rp0,75 triliun atau Rp750 miliar. Sehingga total BTL minyak goreng ini teralokasi sebesar Rp6,9 triliun.
"Kita ingin memastikan anggaran-anggaran tambahan ini, semuanya kita kategorikan sebagai anggaran PEN karena basisnya yaitu bansos pangan dan BTPKLWN itu program PEN. Jadi sudah ada," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah: Harganya Lebih Murah dari Minyak Goreng
"Pertama harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng di pasaran," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPerjuangan Nenek 60 Tahun Beli Beras di Kantor Bupati Batang: Gowes Sepeda sejak Jam 6 Pagi dan Antre 2 Jam
Total ada 400 paket sembako yang berisi beras 5 kg, minyak goreng, dan gula yang dijual murah.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Harga Minuman Manis Kemasan Bakal Naik Akibat Kebijakan Pemerintah Ini
Triyono khawatir kenaikan harga minuman manis dalam kemasan nantinya akan membebani daya beli masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras
Mengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaMencicipi Manisnya Kue Bongko, Menu Takjil Andalan Masyarakat Minang yang Sudah Mulai Terlupakan
Makanan ini begitu digemari dan diburu oleh banyak masyarakat Minangkabau sebagai menu untuk berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaMuncul Wacana Dana BOS Digunakan untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Kemenkeu Respons Begini
Pemerintah akan melakukan kajian lebih lanjut terkait penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Rp15.000 per anak.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnya