Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenhub Soal WHO Tak Rekomendasikan Syarat Rapid Test di Angkutan Umum

Kemenhub Soal WHO Tak Rekomendasikan Syarat Rapid Test di Angkutan Umum Rapid Test di Bandara Soekarno-Hatta. ©2020 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, Kemenhub tetap merujuk pada pada Surat Edaran Gugus Tugas Nomor 9 yang mana masih mewajibkan tes cepat dan tes swab/PCR. Hal ini menanggapi pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait test cepat atau rapid test covid-19 yang tidak direkomendasikan sebagai syarat bertransportasi dengan angkutan massal.

"Memang kembali lagi kami merujuk pada satu lembaga atau kementerian yang lebih punya wewenang, di situ ada Satgas, dalam Satgas ini ada unsur Kementerian Kesehatan," kata Adita dalam diskusi daring yang bertajuk Panduan Protokol untuk Operasi Bisnis Berkelanjutan: Industri Transportasi Publik di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (3/9).

Pihaknya juga telah mengadakan kajian melalui kerja sama dengan Universitas Indonesia untuk mengevaluasi apakah syarat atau protokol kesehatan dalam bertransportasi sudah efektif. Dia menjelaskan, ada beberapa rekomendasi yang disampaikan ke Satgas.

Saat ini, Kemenhub masih menggunakan tes cepat hasil nonreaktif sebagai syarat sah seseorang bisa menggunakan moda transportasi umum. "Kami masih menunggu apa yang nantinya jadi keputusan. Sampai adanya ketentuan baru, kami masih merujuk ketentuan yang ada sekarang," imbuhnya.

Namun, dia menegaskan kepada operator melakukan pengawasan serta pihaknya berfokus ke penegakan hukum apabila ada oknum-oknum yang melanggar. "Yang terpenting bagaimana monitoring dan law enforcement-nya. Otoritas bandara, operator bandara dan kereta api juga memastikan semua penumpang memenuhi syarat itu agar tidak ada penularan di transportasi umum," ujarnya.

Pernyataan WHO

WHO tidak merekomendasikan tes cepat atau rapid test untuk mengetahui seseorang terinfeksi covid-19 atau tidak sebagai syarat bepergian dengan moda transportasi umum. Selain itu, WHO tidak pernah merekomendasikan tes cepat berbasis antibodi untuk kepentingan apapun selain penyelidikan epidemologis.

Menurut, National Professional Officer WHO Indonesia Dina Kania hasil tes cepat yang diadakan di sejumlah simpul transportasi, seperti bandara dan stasiun dinilai tidak valid.

Dalam pernyataan resminya, WHO tidak merekomendasikan penggunaan tes diagnostik cepat berbasis deteksi antibodi untuk perawatan pasien, tetapi mendorong dilanjutkannya upaya menetapkan kegunaannya dalam pengawasan penyakit dan penelitian epidemiologis.

Dengan keterbatasan data yang tersedia sampai saat ini, WHO saat ini tidak merekomendasikan penggunaan tes diagnostik cepat berbasis deteksi antigen untuk perawatan pasien, tetapi sangat mendukung dilakukannya penelitian lanjutan untuk mengetahui kinerja dan potensi kegunaan diagnostiknya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Saran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau

Saran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau

Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kementerian Hukum dan HAM Umumkan Hasil Akhir Tes CPNS 2023, Cek di Link Ini

Kementerian Hukum dan HAM Umumkan Hasil Akhir Tes CPNS 2023, Cek di Link Ini

Masa sanggah hasil kelulusan selanjutnya diikuti dengan instansi jawab sanggah selama 7 hari secara bertahap.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan Saat Perut Tiba-Tiba Kram, Wajib Tahu!

Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan Saat Perut Tiba-Tiba Kram, Wajib Tahu!

Beberapa tindakan yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama kram perut.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pesepakbola Egwuatu Oueseloka Tabok Pemuda di Tangerang, Berujung Ditangkap & Tersangka

Kronologi Pesepakbola Egwuatu Oueseloka Tabok Pemuda di Tangerang, Berujung Ditangkap & Tersangka

Akibat kekerasan tersebut korban mengalami luka dan hasil pemeriksaan dari dokter bahwa gendang telinga sebelah kiri mengalami gangguan.

Baca Selengkapnya
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Terlibat Kasus Penembakan, Gathan Saleh Halibi, Mantan Suami Cut Keke & Dina Lorenza Positif Narkoba

Terlibat Kasus Penembakan, Gathan Saleh Halibi, Mantan Suami Cut Keke & Dina Lorenza Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Timur juga akan menggelar perkara kasus percobaan pembunuhan yang melibatkan Gathan. Status Gathan juga akan ditentukan siang ini.

Baca Selengkapnya