Kemenhub Soal WHO Tak Rekomendasikan Syarat Rapid Test di Angkutan Umum
Merdeka.com - Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, Kemenhub tetap merujuk pada pada Surat Edaran Gugus Tugas Nomor 9 yang mana masih mewajibkan tes cepat dan tes swab/PCR. Hal ini menanggapi pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait test cepat atau rapid test covid-19 yang tidak direkomendasikan sebagai syarat bertransportasi dengan angkutan massal.
"Memang kembali lagi kami merujuk pada satu lembaga atau kementerian yang lebih punya wewenang, di situ ada Satgas, dalam Satgas ini ada unsur Kementerian Kesehatan," kata Adita dalam diskusi daring yang bertajuk Panduan Protokol untuk Operasi Bisnis Berkelanjutan: Industri Transportasi Publik di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (3/9).
Pihaknya juga telah mengadakan kajian melalui kerja sama dengan Universitas Indonesia untuk mengevaluasi apakah syarat atau protokol kesehatan dalam bertransportasi sudah efektif. Dia menjelaskan, ada beberapa rekomendasi yang disampaikan ke Satgas.
Saat ini, Kemenhub masih menggunakan tes cepat hasil nonreaktif sebagai syarat sah seseorang bisa menggunakan moda transportasi umum. "Kami masih menunggu apa yang nantinya jadi keputusan. Sampai adanya ketentuan baru, kami masih merujuk ketentuan yang ada sekarang," imbuhnya.
Namun, dia menegaskan kepada operator melakukan pengawasan serta pihaknya berfokus ke penegakan hukum apabila ada oknum-oknum yang melanggar. "Yang terpenting bagaimana monitoring dan law enforcement-nya. Otoritas bandara, operator bandara dan kereta api juga memastikan semua penumpang memenuhi syarat itu agar tidak ada penularan di transportasi umum," ujarnya.
Pernyataan WHO
WHO tidak merekomendasikan tes cepat atau rapid test untuk mengetahui seseorang terinfeksi covid-19 atau tidak sebagai syarat bepergian dengan moda transportasi umum. Selain itu, WHO tidak pernah merekomendasikan tes cepat berbasis antibodi untuk kepentingan apapun selain penyelidikan epidemologis.
Menurut, National Professional Officer WHO Indonesia Dina Kania hasil tes cepat yang diadakan di sejumlah simpul transportasi, seperti bandara dan stasiun dinilai tidak valid.
Dalam pernyataan resminya, WHO tidak merekomendasikan penggunaan tes diagnostik cepat berbasis deteksi antibodi untuk perawatan pasien, tetapi mendorong dilanjutkannya upaya menetapkan kegunaannya dalam pengawasan penyakit dan penelitian epidemiologis.
Dengan keterbatasan data yang tersedia sampai saat ini, WHO saat ini tidak merekomendasikan penggunaan tes diagnostik cepat berbasis deteksi antigen untuk perawatan pasien, tetapi sangat mendukung dilakukannya penelitian lanjutan untuk mengetahui kinerja dan potensi kegunaan diagnostiknya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau
Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKementerian Hukum dan HAM Umumkan Hasil Akhir Tes CPNS 2023, Cek di Link Ini
Masa sanggah hasil kelulusan selanjutnya diikuti dengan instansi jawab sanggah selama 7 hari secara bertahap.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaPertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan Saat Perut Tiba-Tiba Kram, Wajib Tahu!
Beberapa tindakan yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama kram perut.
Baca SelengkapnyaKronologi Pesepakbola Egwuatu Oueseloka Tabok Pemuda di Tangerang, Berujung Ditangkap & Tersangka
Akibat kekerasan tersebut korban mengalami luka dan hasil pemeriksaan dari dokter bahwa gendang telinga sebelah kiri mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaTerlibat Kasus Penembakan, Gathan Saleh Halibi, Mantan Suami Cut Keke & Dina Lorenza Positif Narkoba
Polres Metro Jakarta Timur juga akan menggelar perkara kasus percobaan pembunuhan yang melibatkan Gathan. Status Gathan juga akan ditentukan siang ini.
Baca Selengkapnya