Merdeka.com - Kementerian Perhubungan menyatakan, usai rangkaian bom di Surabaya, pihaknya telah menerapkan standard pengamanan maksimal di sejumlah objek. Mulai dari bandara, terminal, pelabuhan, dan stasiun.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono, mengatakan Kementerian Perhubungan telah menerapkan standard operasi pengamanan, ‎menyesuaikan dengan meningkatnya situasi keamanan akibat gangguan teroris.

‎"Kita terapkan SOP sesuai keadaan yang yang berkembang," kata Djoko, di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Senin (14/5).

Djoko melanjutkan, peningkatan keamanan sudah dilakukan, dengan mengerahkan TNI dan Polri untuk menjaga fasilitas transportasi umum. Seperti pelabuhan, bandara, terminal, dan stasiun.

"Kemarin bapak menteri juga sudah melakukan pengecekan di beberapa lokasi. Ini tentunya memberikan insurance bahwa kita telah melakukan standard security yang maksimal," ‎lanjutnya.

Menurut Djoko, pengamanan dititikberatkan pada gerbang keluar masuknya orang dari daerah atau luar negeri, seperti bandara. Ketika ditanyakan terkait pengaruh aksi teror terhadap jumlah pengguna transportasi umum, dia belum bisa menyebutkan.

"Artinya pada saat orang baru masuk ke kawasan bandar dan lain-lain.‎ Seluruh fasilitas transportasi diminta untuk meningkatkan kewaspadaan," tandasnya.

Seperti diketahui, lima rangkaian bom bunuh diri menghantam Kota Surabaya kemarin dan hari ini.

Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono

Sumber: Liputan6