Kemenhub Beberkan Tantangan Program Vaksinasi di Sektor Transportasi
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan berharap bisa menggelar vaksinasi Covid-19 di semua titik transportasi. Namun jumlah vaksin dan tenaga kesehatan yang terbatas masih menjadi kendala.
"Sebenarnya cita-citanya di semua titik, karena semakin luas akan semakin baik buat kita semua," tutur Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, dalam acara Podcast Nusantara pada Jumat (30/7).
Tujuan dari vaksinasi di pusat transportasi seperti bandara, terminal, dan stasiun ini untuk mengurangi potensi penularan di sektor transportasi. Namun yang menjadi tantangan untuk merealisasikan vaksinasi di seluruh pusat transportasi ini adalah ketersediaan vaksin, dan tenaga kesehatan.
"Sampai saat ini kami lebih memprioritaskan ke daerah yang secara tingkat paparan dari Covid-19 ini juga tinggi, dan itu ada di Jawa. Memang kita ingin juga nanti meluaskan sampai ke Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, tapi kembali lagi tergantung dari ketersediaan vaksin dan tenaga yang akan melaksanakannya di lapangan," jelas Adita.
"Artinya memang mimpi kami untuk mengadakannya di semua simpul itu perlu juga dilihat dengan ketersediaan vaksin itu sendiri, dan juga ketersediaan tenaga yang akan melaksanakan," tuturnya.
Untuk pelaksanaan vaksinasi sendiri, kata Adita, pihak Kemenhub bersinergi dengan berbagai pihak selain Kementerian Kesehatan(Kemenkes). Penyaluran vaksin Covid-19 dilakukan melalui berbagai pihak yaitu Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri.
Dijelaskannya, ketiga pihak tersebut yang membantu penyaluran vaksin dan pelaksanaannya kepada masyarakat. Kemenhub pun saat ini gencar bekerja sama dengan TNI dan Polri dalam pelaksanaan program vaksinasi di simpul transportasi.
"Jadi Ini yang kemudian kami gandeng untuk melakukan kolaborasi vaksinasi," kata Adita.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui
Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban Kecelakaan di Bekasi Diangkut Pikap Karena Alasan Ambulans Rusak, Ini Penjelasan Puskesmas
Viral korban kecelakaan lalu lintas dibawa menggunakan mobil pikap di Kecamatan Muaragembong Bekasi.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Pemerintah Batasi Pemudik Berhenti 30 Menit di Rest Area saat Mudik Tahun 2024
Pemerintah memprediksi arus mudik tahun 2024 bakal melonjak hingga 50 persen dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDiberlakukan Mulai 5 April, Catat Titik dan Jam Penerapan Sistem One Way Saat Mudik Lebaran
Rekayasa lalu lintas sistem satu arah (one way) pada arus mudik diterapkan mulai dari KM 72 Tol Cipali sampai Km 414 jalan tol Semarang-Batang.
Baca Selengkapnya