Kemendag: Jangan buru-buru sebut kartel kedelai
Merdeka.com - Kenaikan harga kedelai yang cukup tinggi dalam dua pekan terakhir, memunculkan isu adanya kartel atau persaingan bisnis yang tidak sehat oleh beberapa pihak atau importir besar. Pemerintah menuturkan, penilaian dan kesimpulan tersebut dipandang terlalu cepat.
"Saya sarankan tidak terburu-buru mengatakan importir itu membentuk kartel. Untuk menyebut kartel kan harus diselidiki dulu," ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo di kantornya, Jakarta, Kamis (2/8).
Pada dasarnya, kata dia, siapa pun boleh melakukan impor sepanjang memiliki Nomor Pengenal Importir Khusus (NPIK). Namun dalam implementasinya , impor kedelai ini hanya mampu dilakukan oleh importir yang punya modal besar.
"Impor kedelai ini kan didatangkan dari Amerika Serikat yang jauh jadi perlu armada. Pelaksanaannya harus punya modal besar. Minimal kan sekali impor 60.000 ton," jelas Gunaryo.
Dia menyebutkan, selama ini yang mempunyai kemampuan impor kedelai itu memang hanya sedikit dari ratusan importir yang ada. "Yang mampu kan hanya sedikit, hanya 5 perusahaan. Walaupun yang punya hak impor ratusan perusahaan," tambahnya.
(mdk/oer)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaSigit menyebut, jika pihaknya telah mengungkap sebanyak 21 perkara atas kasus dugaan impor ilegal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaPemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung Tetapkan Satu Tersangka Korupsi Importasi Gula
Baca SelengkapnyaProses pengadaan impor tiga rangkaian KRL baru asal China tersebut dilakukan sesuai aturan yang berlaku tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaKendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca Selengkapnya