Kemendag ajak pengusaha manfaatkan peluang dari perang dagang AS-China
Merdeka.com - Perang Dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kini makin memanas. Presiden AS Donald Trump menegaskan akan menambah daftar produk asal Negeri Tirai Bambu itu yang kena bea masuk menjadi lebih dari USD 500 miliar.
Menyikapi itu, Kementerian Perdagangan RI (Kemendag) meminta agar negara tidak lantas panik serta turut dapat memanfaatkan momentum perang dagang AS-China. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Oke Nurwan, mengakui situasi panas kedua negara besar tersebut otomatis akan turut berimbas kepada perdagangan Indonesia.
"Mau apapun ceritanya itu akan berdampak ke perdagangan kita. Minimal, ada trade diversion (pengalihan perdagangan)," ungkap dia di Jakarta, seperti dikutip Selasa (10/7).
Meski demikian, dia menyampaikan, negara harus tetap mampu mencari kesempatan dan memanfaatkan momentum dalam kondisi kisruh ini. Oke mengimbau pelaku perdagangan dalam negeri untuk dapat memanfaatkan potensi perjanjian dagang bilateral antar negara yang sudah ada. Sebagai contoh, perjanjian ASEAN-China.
"ASEAN-China itu hampir 95 persen komoditas sudah diperjanjikan. Jadi sudah banyak yang bisa kita manfaatkan. Sehingga kalau China misal menjadi kurang kebutuhan karena pasokan di situ tidak ada, kita bisa manfaatkan," terangnya.
Namun begitu, dia menekankan, perang dagang ini sejatinya berdampak merugikan bagi banyak negara dunia, termasuk Indonesia. Oleh karenanya, dia terus mendorong bangsa agar bisa melihat peluang yang ada.
"Ya kita pada akhirnya menyepakati kalau perang dagang itu tidak baik bagi kita, rugi bagi semuanya. Makanya kita mungkin harus melihat lebih banyak supaya dapat mengoptimalkan (momentum) dari situasi yang ada," imbau dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar
Eksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaChina Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaMenlu China dan Mantan PM Inggris Temui Jokowi di Istana, Ini yang Dibahas
Retno mengatakan China adalah salah satu mitra dagang penting Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca Selengkapnya30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta
Kondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan Izinkan PT KCI Impor KRL dari China, Ini Alasannya
Untuk pengadaan impor KRL, PT KCI telah mengantongi dana sekitar Rp8,65 triliun.
Baca Selengkapnya