Kemarahan Jokowi soal lama dan mahalnya urus sertifikat tanah

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo baru saja meresmikan program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat di Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Program tersebut bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup pelaku usaha di tingkat pedesaan melalui pemberian peluang usaha bagi para petani dan nelayan.
Dalam acara ini, Presiden Jokowi kesal dan sempat marah karena mendapati mahalnya pengurusan sertifikat tanah. Selain itu, pengurusan sertifikat juga memakan waktu lama sehingga menyulitkan nelayan dan petani. Menurut Jokowi, sertifikat tanah seharusnya bisa dijadikan untuk agunan meminjam permodalan ke perbankan, namun pengurusannya masih ribet.
Dalam sambutan acara tersebut, Jokowi bertanya mengenai biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan sertifikat tanah.
"Habis berapa urus sertifikat tanah?" tanya Jokowi.
"Rp 1 juta, Pak," jawab warga yang tidak diketahui namanya tersebut,
Presiden Jokowi pun lantas mengonfirmasi langsung kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Ferry Mursyidan Baldan yang berada di hadapan Presiden Jokowi.
"Benar Pak menteri? Ini ngurus sertifikat habis 1 juta? Mahal benar" ujar Jokowi.
"Lewat orang mungkin?" ujar Jokowi mengonfirmasi kepada warga.
"Lewat Lurah," jawab Warga.
"Mana Lurahnya? Oh di Semarang," ucap Jokowi.
Percakapan antara Jokowi dan warga memang berakhir di situ. Namun, kemudian Jokowi melanjutkan pidatonya dan menyentil Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya