Kelola Keuangan saat Pandemi, Kurangi Delivery Makanan Hingga Tunda Liburan
Merdeka.com - Indonesia resmi memasuki jurang resesi secara teknikal. Menyusul laporan Badan Pusat Statistik (BPS) atas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 yang kembali terkontraksi minus 3,49 persen year on year (YoY). Sementara secara kumulatif pertumbuhan ekonomi selama Januari-September tercatat mengalami kontraksi sebesar 2,03 persen.
Menyikapi resesi ekonomi, Perencana keuangan Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho memberikan sejumlah tips mengelola keuangan di masa resesi ini. Pertama, pilih investasi yang aman dan likuid.
"Karena bagaimana pun juga di situasi resesi ini cash is king. Jadi, pertimbangan investasi selain aman juga harus likuid," ujar dia saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (22/11).
Andy mengatakan, kegiatan investasi tetap bisa dilakukan di masa resesi ini. Dengan syarat memilih investasi yang aman dan mudah di konversi ke tunai, seperti tabungan, deposito, reksa dana pasar uang, dan emas.
"Jadi, pada dasarnya investasi tetap bisa dilakukan saat resesi ini. Tapi pertimbangan investasi harus aman dan harus likuid ya," jelas dia.
Kedua, atur ulang prioritas keuangan untuk kebutuhan mendesak. Menyusul di tengah situasi penuh ketidakpastian ini banyak penyesuaian kegiatan yang membutuhkan pembiayaan lebih. "Seperti biaya internet atau kuota data perlu kita jadikan prioritas keuangan baru. Karena saat ini kegiatan pembelajaran lebih banyak dilakukan secara virtual begitupun juga dengan kerja," paparnya.
"Selain itu, pembiayaan untuk tagihan listrik juga harus kita prioritaskan. Hal ini karena dengan aktivitas yang lebih banyak dikerjakan di rumah selama pandemi Covid-19, maka akan meningkatkan pemakaian listrik," terangnya.
Selanjutnya
Ketiga, kurangi pembelian makanan maupun minuman secara delivery. Sebab, butuh biaya ekstra yang dikeluarkan konsumen untuk jasa pengiriman dan data internet.
"Secara hitung-hitungan karena tanpa kita sadari pesan makanan data minuman lewat online itu lebih mahal. Ada biaya ongkir dan internet di situ. Maka, harus dikurangi," tutupnya.
Terakhir, tunda rencana untuk kegiatan wisata untuk sementara waktu. Hal ini demi menghemat biaya pengeluaran dan mengurangi risiko terpapar Covid-19.
"Hemat saya, lebih baik tunda dulu rencana agenda pelesiran. Karena perlu lebih hemat di resesi ini dan ingat juga beraktivitas di luar rumah masih berisiko tertular Covid-19 juga," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya5 Macam Reksa Dana yang Menarik Dipilih Sebagai Instrumen Investasi Alternatif
Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tips Penyanyi Tiara Andini untuk Gen Z Tampil Lebih Percaya Diri
Menurut Tiara, kepecayaan diri tinggi mampu menampilkan sisi terbaik dalam diri pribadi masing-masing.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaPulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaBebas Finansial Tak Lagi Mimpi, Wujudkan Bersama BRI Prioritas
Selagi ada sumber daya dan tekad yang kuat untuk mencapainya, kebebasan finansial sangat mungkin untuk diraih lebih cepat.
Baca Selengkapnya