Kejamnya Perusahaan di China, Pegawai Disuruh Merangkak sebab Tak Capai Target
Merdeka.com - Perusahaan di China tidak lelah menjadi sorotan dunia akibat kekejaman mereka. Kali ini, sebuah perusahaan memerintahkan pegawai merangkak karena gagal penuhi target akhir tahun.
Dilansir dari South China Morning Post, perusahaan asal Shandong itu menyuruh sekitar delapan pegawai, pria dan wanita, untuk merangkak di jalan raya. Seorang pria tampak berdiri di depan membawa bendera.
Para pegawai wanita tampak menundukkan kepala mereka ketika menjalani humiliasi tersebut. Hukuman tak berperikemanusiaan itu akhirnya berhenti setelah pihak berwajib melakukan intervensi.
Perusahaan kabarnya ditutup sementara akibat kasus ini. Para warganet China pun turut marah dan menyayangkan para pegawai yang mau saja menjalani hukuman ini.
Tindakan kejam pada pegawai di negara komunis China adalah sesuatu yang berulang terjadi. Sebelumnya, pernah ada kasus pegawai disuruh merangkak di jalan demi 'menginspirasi' pegawai. Para pengguna jalan pun sampai berupaya menghentikan kejadian itu.
Ada pula kasus pegawai dipaksa makan kecoa dan minum air seni karena perkara target penjualan. Akibatnya, tiga manajer masuk bui.
Pada 2017, pernah pula ada kasus pegawai yang disuruh saling menampar demi memperkuat kerja sama tim di sebuah acara perusahaan, dan kasus lain beredar video pegawai wanita menampar para pegawai laki-laki yang performanya tidak baik.
Urusan Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan isu yang kurang mendapat perhatian di pemerintah komunis China. Akibatnya, hak para pegawai pun menjadi ikut terkena imbasnya.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaEksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaAlih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida bilang ada perusahaan yang membayar THR lebih besar dari ketentuan.
Baca SelengkapnyaMakanan yang Ia beli juga dibaikan ke orang-orang sekitar secara gratis.
Baca SelengkapnyaRatusan surat lamaran telah dikirim ke berbagai perusahaan, namun tak kunjung mendapat pekerjaan.
Baca Selengkapnya