Kejahatan ATM meningkat 28,42 persen
Merdeka.com - Kejahatan berupa penipuan atau penyalahgunaan (Fraud) alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) berupa ATM maupun ATM Debit secara keseluruhan meningkat. Di 2012 jumlah aduan mencapai 24.400 aduan atau naik 28,42 persen dibanding tahun 2011 lalu sebanyak 19.000 aduan.
Direktur Sistem Pembayaran dan Akuntansi Bank Indonesia Budi Armanto mengatakan Bank Indonesia telah mengeluarkan aturan mengenai implementasi penggunaan chip agar kejahatan penggunaan ATM Debit semakin berkurang.
"Untuk melindungi konsumen kami telah mengeluarkan aturan BI No 13/22/DASP tentang implementasi teknologi chip dan penggunaan PIN pada ATM," ujar Budi di Jakarta, Kemarin.
Budi menjelaskan, fraud yang terjadi di sistem pembayaran menggunakan ATM Debit umumnya dilakukan dengan cara menduplikasi kartu ATM Debit asli ke kartu ATM yang masih berbasis magnetic stripe.
"Pelaku pemalsuan kartu menggunakan teknik skimming untuk mencuri data kartu magnetic dan kemudian dimasukkan dalam kartu baru, teknik skimming ini menggunakan magentic tambahan ke terminal ATM atau poin of sale," ungkapnya.
Untuk fraud menggunakan kartu kredit justru menunjukkan penurunan sejak diterapkannya implementasi sistem chip di kartu kredit pada 2010 lalu.
"(Fraud kartu kredit) Malah turun, kita kan (untuk kartu kredit) dengan chip (mulai) tahun 2010 itu (fraud) dari 110.000 (aduan) menjadi sekitar 18.000 (aduan)," tutur Budi.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saldo di ATM Dipotong Tiap Bulan, Ternyata Dananya Untuk Ini
Nilainya berkisar Rp7.500 sampai Rp20.000, tergantung jenis kartu nasabah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaTransaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Perlu ke ATM, Sekarang Bisa Tarik Tunai Cuma Pakai QRIS
Lewat layanan QRIS Tuntas, masyarakat bisa mengambil uang tanpa ke mesin ATM dan menggunakan kartu debit.
Baca SelengkapnyaTransaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan
Ternyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca Selengkapnya5 Fakta di Balik Kebakaran Hebat Pasar Ngawen Blora, Kerugian Capai Rp30,6 Miliar
Diduga banyak pedagang pasar yang masih punya utang di bank.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaIni Lokasi ATM Pecahan Rp20 Ribu di Jakarta dan Depok
Jelang Idul Fitri, banyak orang mulai menukarkan uang baru ke bank.
Baca Selengkapnya