Kebutuhan rumah per tahun mencapai 1 juta unit
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK telah mencanangkan Program Satu Juta Rumah per tahun guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada 2015 kelangkaan kepemilikan rumah (back log) mencapai 13,5 Juta unit. Sementara kebutuhan rumah per tahun mencapai 800.000-1.000.000 unit.
"Dari data yang ada, backlog mencapai angka 13,5 juta unit pada 2015 dan kebutuhan perumahan per tahun mencapai 800.000 hingga 1 juta unit. Dengan tingkat penduduk rata-rata nasional mencapai 1,49 persen per tahun, backlog pertumbuhan semakin tinggi dari waktu ke waktu," ujar Plt Dirjen Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Diah Indrajati, di kantornya, Jakarta, Kamis (28/9).
Diah melanjutkan, permasalahan perumahan akan diselesaikan melalui program penyediaan hunian layak (sewa/huni) dengan target 2,2 juta, penanganan rumah tidak layak huni dengan target 1,5 juta, dan pengentasan lawasan kumuh untuk mencapai kota tanpa kumuh dengan target 38.431 hektar.
"Namun demikian, perlu menjadi perhatian kita semua bahwa bidang perumahan hanya mendapatkan alokasi APBN maupun APBD kurang dari satu persen sehingga kondisi ini perlu mendapat perhatian serius Pemerintah maupun pemerintah daerah dalam rangka memenuhi target penyelesaian permasalahan perumahan," jelasnya.
Dia menegaskan, pemerintah terus melakukan penyempurnaan kebijakan untuk mendukung Program Nasional Sejuta Rumah, salah satunya terkait komponen pembangunan perumahan bagi MBR antara lain untuk nelayan, PNS, TNI, POLRI, dan masyarakat umum.
Namun, secara umum realisasi program sejuta rumah belum cukup menggembirakan dikarenakan beberapa hal di antaranya aspek perizinan, penyediaan lahan, atau ketersediaan anggaran atau skema pembiayaan.
"Guna mengakselerasi Program sejuta Rumah telah diterbitkan PP Nomor 64 tentang Pembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah sebagai tindak lanjut Paket Kebijakan Ekonomi XIll. Hal ini merupakan wujud kepedulian Pemerintah terhadap MBR dalam upaya kepemilikan rumah serta bentuk komitmen untuk membantu penyelesaian backlog di Indonesia," jelas Diah.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jadi Kuli Pemotong Rumput di Malaysia, Pasutri TKI Ini Berhasil Bangun Rumah Mewah Bak Istana di Kampung Halaman
Ada bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaKisah Ibu Asal Madiun Jualan Pentol Tepung Kanji di Rumah, Omzetnya Capai Rp6 Juta per Hari
Ia berhasil membeli tanah, membangun rumah, hingga membeli mobil
Baca SelengkapnyaPekerjaan Rumah Indonesia jelang Pemilu 2024
Kondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pembangunan Rumah Menteri di IKN Selesai Juli 2024, Begini Penampakannya
Progres pembangunan keseluruhan rumah menteri di IKN berkisar 78 persen.
Baca SelengkapnyaBTN Dukung Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Asalkan Begini Caranya
BTN berharap pemerintah dengan cepat mengambil keputusan terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaUniknya Rumah Batak Karo Siwaluh Jabu, Berbahan Kayu dan Bikin Penghuninya Tak Kepanasan
Terdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.
Baca SelengkapnyaIbu Rumah Tangga di Blitar Bikin Sabun dari Rempah-rempah, Terjual hingga Singapura Omzetnya Jutaan Rupiah per Bulan
Berawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami
Baca SelengkapnyaKejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah
Kejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.
Baca SelengkapnyaTinggal di Rumah Seharga Rp200 Miliar, Begini Penampakan Dapur Mewah Nia Ramadhani yang Bersih Banget
Kehidupan Nia yang kini dipenuhi dengan kemewahan benar-benar mencuri perhatian masyarakat.
Baca Selengkapnya