Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus-kasus pembobolan kartu kredit yang menggemparkan

Kasus-kasus pembobolan kartu kredit yang menggemparkan kartu kredit. ©2012 Merdeka.com/shutterstock

Merdeka.com - Kejahatan melalui internet atau cyber crime masih saja marak di Indonesia. Skimming kartu Automated Teller Machine (ATM) dan kejahatan carding atau pembobolan kartu kredit marak terjadi di mana-mana.

Polisi sendiri mengaku kesulitan untuk menangkap pelaku pembobolan kartu kredit. Kepala Unit Perbankan Direktorat Tindak Pidana Khusus Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komisaris Besar DJoko Purbohadijoyo mengatakan Indonesia saat ini sangat minim regulasi untuk mengantisipasi kejahatan seperti ini.

"Kita sulit menangkap pelaku pembobolan terutama orang asing karena berkaitan dengan kedaulatan negara, walaupun ada kerja sama antar kepolisan. Tapi tetap harus meminta izin jika ingin memproses penjahat di negara lain, kta tidak bisa sembarangan tangkap, kan kita harus izin," ujarnya.

Namun demikian, peringkat pembobolan kartu kredit di Indonesia masih berada pada posisi kedua terendah dibandingkan negara lain di wilayah Asia Pasifik. Sedangkan berdasarkan data Visa, peringkat fraud Indonesia berada pada posisi ketiga terendah dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara.

Data terakhir Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter mencatat, pada bulan Mei 2013 saja, tercatat telah terjadi 1.009 kasus pembobolan (fraud) yang dilaporkan dengan nilai kerugian mencapai Rp 2,37 miliar.

Kejahatan kartu kredit yang paling banyak terjadi adalah pencurian indentitas dan card not present (CNP). Dengan jumlah kasus pencurian identitas sebanyak 402 kasus dan CNP 458 kasus dengan nilai masing masing Rp 1,14 miliar dan Rp 545 juta yang dialami 18 penerbit.

Berangkat dari data tersebut, dengan semakin canggih teknologi semakin terbuka pula peluang melakukan tindak kejahatan tak terkecuali di dunia perbankan, berikut sejumlah kasus pembobolan kartu kredit yang pernah terjadi di Indonesia.

Pembobolan kartu kredit milik Dirut Perludem

Dompet milik Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu & Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini dicuri beserta kartu kredit di dalamnya. Pelaku lalu memakai kartu kredit tersebut untuk belanja 50 gram emas di dua toko lebih dari 25 juta.

Peristiwa itu terjadi saat Titi tengah bersantai menikmati teh di salah satu resto Jalan HOS Cokroaminoto Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (20/11). Titi begitu terkejut begitu menerima notifikasi transaksi pembelian emas via pesan singkat ke ponselnya. Dari kartu kredit CIMB Niaga Rp 12.835.000 juta di toko emas Gajah Mada Jewellery. Lalu beruntun datang lagi notifikasi SMS transaksi kartu kredit Citibank Visa di toko emas Nanjak Jalan Paseban No. 3C, Rp 12.875.000 juta.

Setelah ditelusuri ternyata pelakua adalah wanita berhijab. Dia terekam CCTV saat transaksi di Toko Emas Gajah Mada Jewellery.

Setelah bertransaksi, pelaku meninggalkan dompet yang sudah dikuras isinya di Gado-Gado Boplo, Thamrin City. Titi sudah melaporkan kehilangan, dan tindak pidana pencuriannya ke Polres Metro Jakarta Pusat.

Korban Penjambretan

Tahun lalu, korban penjambretan bernama Irene telah kehilangan handphone, dompet, uang dan kartu kredit BCA. Dalam kasusnya tersebut, pihak bank memberitahukan bahwa kartu kredit sudah digunakan dengan nominal transaksi mencapai Rp 30 juta.

Irene pun meneruskan laporan itu ke Polresta Medan, dan dari penyelidikan yang dilakukan, petugas pun mendapatkan jejak pelaku bernama Dewi yang merupakan seorang pegawai di salah satu toko di Sun Plaza, Medan.

Penangkapan pencuri handal kartu kredit dan debit

Tahun lalu, empat pelaku pencurian data kartu kredit dan kartu debit diciduk petugas Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Keempatnya yakni SA (36), TK (37), FA (36) dan KN (28). Mereka ditangkap di beberapa lokasi berbeda dengan barang bukti 40 kartu kredit.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto kala itu menuturkan penangkapan berawal dari puluhan pengguna kartu kredit maupun debit yang melaporkan adanya transaksi mencurigakan di rekeningnya.

"Setelah ditelusuri ternyata sebagian besar pelapor adalah mereka yang kerap melakukan transaksi di kasir toko Body Shop di wilayah Jakarta dan Padang," ujar Rikwanto.

Selain itu, petugas juga masih memburu tiga pelaku yang diduga menggunakan kartu kredit dan debit yang sudah diisi dengan data-data orang lain.

"Pelaku dijerat Pasal 363 KUHP dan Pasal 31 UU No. 11 tahun 2008 tentang ITE dan juga pasal 3 dan Pasal 5 UU no. 8 tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang dengan ancaman lebih dari lima tahun penjara," tandasnya.

Kasus di atas hanya sebagian dari pembobolan kartu kredit di Indonesia. Kasus ini sangat marak, dan merdeka.com kali ini mencoba mengulas soal kartu kredit di Indonesia. Tunggu berita selanjutnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya

Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Baca Selengkapnya
Sepak Terjang Sindikat Pembobol ATM Sekitar Soekarno-Hatta: Incar Tamu Hotel, Ajak Bisnis HP Lalu Kuras Duit Korban
Sepak Terjang Sindikat Pembobol ATM Sekitar Soekarno-Hatta: Incar Tamu Hotel, Ajak Bisnis HP Lalu Kuras Duit Korban

Dalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun

Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.

Baca Selengkapnya
Kesal Ditagih Uang yang Dicuri, Seorang Pemuda Bunuh Rekan Bisnis
Kesal Ditagih Uang yang Dicuri, Seorang Pemuda Bunuh Rekan Bisnis

Riski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.

Baca Selengkapnya
Bank DKI Kolaborasi dengan Kejati Jakarta dalam Penagihan Kredit Bermasalah
Bank DKI Kolaborasi dengan Kejati Jakarta dalam Penagihan Kredit Bermasalah

Kejati DKI Jakarta melalui bidang Perdata dan Tata usaha Negara yang juga telah dapat membantu dalam jasa hukum terkait penyelesaian permasalahan kredit.

Baca Selengkapnya
Portofolio Kredit UMKM Terbesar di Indonesia, Peran Nyata BRI Topang Perekonomian Nasional
Portofolio Kredit UMKM Terbesar di Indonesia, Peran Nyata BRI Topang Perekonomian Nasional

BRI terus menunjukkan komitmen dalam menopang perekonomian nasional melalui pemberdayaan UMKM.

Baca Selengkapnya
Pengguna QRIS Terus Meningkat, Kartu Debit dan Kredit Terancam Hilang?
Pengguna QRIS Terus Meningkat, Kartu Debit dan Kredit Terancam Hilang?

Kehadiran QRIS merupakan inisiasi dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan RI Tumbuh 12,15 persen Ditengah Perlambatan Ekonomi Global
Kredit Perbankan RI Tumbuh 12,15 persen Ditengah Perlambatan Ekonomi Global

Pertumbuhan kredit tersebut menunjukkan kualitas kredit terjaga di tengah situasi global yang mengalami pelemahan.

Baca Selengkapnya