Merdeka.com - Pemerintah RI terus mengejar asa menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara maju dunia. Upaya itu sempat berbuah saat Indonesia merangsek naik jadi negara berpendapatan menengah atas pada 2020, namun kembali turun akibat pandemi Covid-19 tak berkesudahan.
Mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro menilai, Indonesia bisa belajar dari China yang dengan sangat cepat bisa mengurangi angka kemiskinan sekaligus jadi salah satu ekonomi terbesar dunia.
"Apa kesamaan antara Indonesia dan China? Yang pasti jumlah penduduk besar, Tiongkok nomor 1 kita nomor 4 di dunia. Kemudian tahapan sebagai sesama negara Asia, kita melalui tahapan pernah melalui kategori negara miskin, kemudian kategori menengah, dan saat ini kalau saya lihat Tiongkok pergerakannya sangat cepat," ujarnya dalam sesi webinar, Rabu (6/10).
Pria yang kini menjabat posisi komisaris di 6 perusahaan tersebut berpendapat, China punya sejumlah resep dalam mengurangi angka kemiskinan meski punya luas wilayah dan jumlah penduduk yang sangat besar.
"Pertama tentunya pendekatan teknologi dan produktivitas. Salah satu buktinya, Tiongkok bisa menggunakan 8 persen tanah subur di dunia, tanahnya dia, untuk bisa menghidupi 22 persen populasi dunia, yang penduduk Tiongkok itu sendiri," ungkapnya.
Kemudian, Bambang melanjutkan, perkembangan industrialisasi China juga tergolong sangat cepat, hanya dalam waktu puluhan tahun. Sementara, Eropa dan Amerika Serikat saja butuh waktu hingga 200 tahun agar benar-benar jadi negara industri maju.
"Sekarang kita bisa lihat buktinya. Di berbagai produk, kalau orang bilang satu barang produk dari barat, maka pasti saingannya disebut dari China. Jadi artinya pada level of playing field yang sama, karena kemampuan mempercepat industrialisasi tersebut," ujar dia.
Kembali kepada pengentasan kemiskinan, Bambang menilai, IPTEK ternyata berperan penting menuntaskan masyarakat pra sejahtera di China secara cepat.
"Mekanisme pertama, tetap harus ada kepemimpinan dari administrasi lokal. Ini nanti tidak hanya UMKM, pemda pun harus memahami jika mendapatkan briefing mengenai pentingnya peran teknologi digital dalam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan UMKM," terangnya.
Selanjutnya, dia menambahkan, harus ada perusahan inti yang mewakili private sector di wilayah tertentu sebagai partner utama dari pemerintah daerah.
"Yang paling penting adalah, mereka melakukannya bukan dengan praktik yang biasa, tapi ada inovasi pola bisnis. Inovasi pola bisnis yang clear yaitu keterlibatan teknologi, khususnya teknologi digital," pungkas Bambang.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
[bim]
Baca juga:
Kisah Solehuddin: Hidup Bersama 2 Anak di Poskamling & Tak Pernah Tersentuh Bansos
Upaya Kemenperin Berantas Kemiskinan Ekstrem
Tanggapan Bupati Soal Karawang Masuk Lima Besar Daerah dengan Kemiskinan Ekstrem
Potret Miris Kemiskinan di RI, Sedih Lihat Pria Ini Makan Langsung dari Tempat Sampah
Cianjur Masuk Daerah Penduduk Miskin Esktrem Tertinggi di Jabar
Wapres Minta Gubernur dan Bupati di Jatim Kerja Keras Atasi Kemiskinan Ekstrem
Advertisement
Pindad Kerja Sama Kembangkan Kendaraan Tempur dengan Uni Emirat Arab
Sekitar 47 Menit yang laluJelang Idul Adha, Minyak Goreng Curah Murah Masih Sulit Ditemui
Sekitar 2 Jam yang laluJelang Idul Adha, Harga Daging Ayam Berangsur Turun
Sekitar 2 Jam yang laluHarga Daging Sapi Tembus Rp160.000 per Kg, Penjualan Anjlok Hingga 50 Persen
Sekitar 4 Jam yang laluHarga Cabai Masih Mahal, Konsumen Pilih Kurangi Pembelian
Sekitar 5 Jam yang laluKisah Orang Terkaya Asia Bangun Kilang Tembaga Terbesar di India
Sekitar 6 Jam yang laluKementan Sarankan Petani Bengkulu Ikut Program AUTP Antisipasi Gagal Panen
Sekitar 17 Jam yang laluIni Detail Besaran Gaji ke-13 Diterima Jokowi dan Maruf Amin
Sekitar 19 Jam yang laluEkspansi Hingga Dubai, BSI Raih Progressive International Market Expansion
Sekitar 20 Jam yang laluSelama 6 Bulan, PPS Diikuti 247.000 WP dan Ungkap Harta Sebanyak Rp594,82 Triliun
Sekitar 20 Jam yang laluDaftar Lengkap Harga BBM Pertamina dan Shell per Juli 2022
Sekitar 21 Jam yang laluMembongkar Strategi BUMN Capai Swasembada Gula Konsumsi di 2025
Sekitar 22 Jam yang laluPenyerapan Anggaran Perlindungan Sosial Rp188 Triliun di Semester I-2022
Sekitar 23 Jam yang laluMomentum Bersejarah, Persetujuan Kemitraan RI-UEA Tingkatkan Ekspor ke Timur Tengah
Sekitar 1 Hari yang laluMengenang Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo, Sosok Kakek yang Hangat dan Dekat dengan Cucu
Sekitar 2 Hari yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 2 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 1 Minggu yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 1 Minggu yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 2 Minggu yang laluBeda Gaya Jokowi Bertemu Dua Seteru, Putin dan Zelenskyy
Sekitar 6 Jam yang laluIndonesia dan UAE Sepakati IUAE-CEPA, Ini Isinya
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi Bertemu Presiden MBZ di Istana Al Shatie
Sekitar 1 Hari yang laluAlasan Jokowi Tak Pernah Pakai Rompi Antipeluru saat Kunjungi Negara Perang
Sekitar 1 Hari yang laluUpdate Kasus Covid-19 Hari Ini per 2 Juli 2022
Sekitar 20 Jam yang laluPeneliti Jurnal Lancet: Covid-19 Kemungkinan Berasal dari Laboratorium AS
Sekitar 1 Hari yang laluWNA Jadi Salah Satu Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Bali
Sekitar 1 Hari yang laluMenghapus Subsidi BBM yang Tinggal Janji
Sekitar 3 Hari yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 4 Minggu yang laluBeda Gaya Jokowi Bertemu Dua Seteru, Putin dan Zelenskyy
Sekitar 6 Jam yang laluMPR Bandingkan Ketidakadilan terhadap Rusia dengan Israel yang Jajah Palestina
Sekitar 19 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami