Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kaleidoskop 2018: Pertemuan IMF-World Bank Bali, Momentum Unjuk Gigi RI Pada Dunia

Kaleidoskop 2018: Pertemuan IMF-World Bank Bali, Momentum Unjuk Gigi RI Pada Dunia Penutupan pertemuan IMF-World Bank. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Indonesia tahun ini menggelar pertemuan IMF-World Bank 2018. Perhelatan besar tersebut dihadiri oleh 30.000 delegasi dari 189 negara. Bukan sekadar pertemuan biasa, hal ini menjadi pembuktian bagi Indonesia untuk menunjukkan kualitas baik dari potensi maupun pencapaian ekonomi.

Banyak hal menarik yang menyita perhatian masyarakat dunia selama gelaran pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018. Salah satunya pidato Presiden Joko Widodo yang menggambar situasi perekonomian global dengan seri televisi drama 'Game of Thrones'.

"Hubungan negara ekonomi maju semakin lama semakin terlihat seperti game of thrones, balance of power dan aliansi antara negara ekonomi maju seperti mengalami keretakan. Lemahnya koordinasi, terjadi banyak masalah, seperti peningkatan harga minyak, kekacauan mata uang dialami negara berkembang," ujarnya beberapa waktu lalu.

Presiden Jokowi mengatakan dalam serial 'Game of Thrones' terjadi pertarungan dan perebutan kekuasaan antara satu keluarga dengan keluarga yang lain. Pertarungan itu membuat mereka lupa ada ancaman serius lain yang sedang membayang.

"Setelahnya keluarga yang satu menjatuhkan yang lainnya. Namun yang mereka lupa, mereka tidak tahu ancaman besar dari utara," kata dia.

Oleh karena itu, dia mengajak para pemangku kebijakan di seluruh dunia untuk bekerja sama guna memperbaiki situasi global yang tengah dilanda ketidakpastian.

"Saat ini kita sedang hadapi ancaman global dengan perubahan iklim, sampah plastik mencemari pasokan makanan di banyak tempat. Ancaman global besar yang hanya bisa kita tanggulangi hanya kita bisa kerja sama," imbuhnya

"Tahun depan kita akan saksikan season terakhir Game of Thrones. Saya bisa perkirakan bagaimana akhir ceritanya. Saya yakin ceritanya akan ada pesan moral konfrontasi dan perselisihan akan menyebabkan penderitaan. Tidak ada artinya kemenangan di tengah kehancuran," tandasnya.

Untuk mengetahui informasi menarik seputar gelaran pertemuan IMF-World Bank 2018, berikut ini merdeka.com merangkum 5 fakta penting dari pertemuan tersebut.

Beri Dampak Ekonomi ke Indonesia Rp 5,5 Triliun

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, membeberkan dampak perhelatan IMF-World Bank Annual Meeting di Bali bagi perekonomian Indonesia. Data kolektif yang diperoleh Bappenas menunjukkan bahwa dampak ekonomi langsung Pelaksanaan Pertemuan Tahunan IMF-WB periode 2017-2018 sejak persiapan hingga pelaksanaan sebesar Rp 5,5 triliun.

Angka tersebut berasal dari investasi konstruksi infrastruktur periode 2017-2018 sebesar Rp 3,05 triliun dan pengeluarannya peserta baik mancanegara sebesar Rp 582 miliar.

Dia mengatakan, pertemuan yang berlangsung selama 7 hari tersebut turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, meskipun tidak secara signifikan. Diketahui pertemuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia sebesar 0,01 persen dari baseline.

"Tambahan pertumbuhan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kalau baseline 5,15 persen menjadi 5,16 persen," kata dia, dalam konferensi pers, di Kantornya, Jakarta, Selasa (18/12).

Khusus untuk provinsi Bali, kata dia, pertemuan IMF-WB berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,41 dari baseline. "Kalau baseline 5,9 persen, maka 6,3 persen. Ini tentu Bali tumbuh di atas 6,3," ujarnya.

Pertemuan ini juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi 22.300 orang di Bali serta meningkatkan upah riil sebesar 0,07 persen.

Sebelumnya, Menteri Bambang mengatakan salah satu manfaat perhelatan IMF-World Bank Annual Meeting di Bali adalah turut mendatangkan devisa. Pertemuan tahun yang diselenggarakan 8-14 Oktober 2018 tersebut berhasil mendatangkan devisa senilai Rp 396 miliar.

Datangkan Devisa Rp 396 Miliar

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan salah satu manfaat perhelatan IMF-World Bank Annual Meeting di Bali adalah turut mendatangkan devisa. Pertemuan tahun yang diselenggarakan 8-14 Oktober 2018 tersebut berhasil mendatangkan devisa senilai Rp 396 miliar.Angka tersebut terdiri atas Rp 341 miliar yang berasal dari pengeluaran peserta luar negeri dan Rp 55 miliar yang merupakan pengeluaran operasional yang dilakukan pihak IMF maupun World Bank."Khusus untuk IMF-World Bank Annual Meeting kita hitung devisa masuk hanya selama even adalah Rp 396 miliar. Rp 341 dari peserta luar negeri, Rp 55 miliar dari apakah WB atau IMF karena mereka juga jadi host selain pemerintah Indonesia," kata dia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa (18/12).Selain itu, survei Bappenas mencatat bahwa pengeluaran para peserta pertemuan IMF-WB juga jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan wisatawan non-peserta. Jika rata-rata belanja wisatawan asing pada umumnya sebesar USD 1.200, maka peserta pertemuan rata-rata membelanjakan USD 2.800."Karena yang datang banyak CEO kelas dunia dan pejabat dari berbagai negara. Ini jatuhnya ke Bali dan Indonesia," tandasnya.

Lebih Mudah 'Jual' RI ke Investor

Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan perhelatan IMF-World Bank (WB) Annual Meeting di Bali memberikan dampak yang sangat positif bagi iklim investasi di Indonesia. Pertemuan tersebut, kata dia, sangat penting dalam terbangunnya citra positif Indonesia di mata dunia. Dengan demikian, menarik peluang investasi dari luar."Sangat banyak, kita di dunia internasional (pertemuan) di Korea, 2 hari lalu itu sangat mudah menjual peluang di Indonesia," kata dia, di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (18/12)."Saya berpikir kenapa kita tidak menjadi pemain global. Trust sudah dicapai, kita tinggal bagaimana mengejar mereka udah tidak susah lagi. Karena IMF-World Bank Annual Meeting kasih rekomendasi yang paling tinggi untuk Indonesia," lanjut dia.Ketua Panitia Nasional Penyelenggaraan IMF-WB ini mengatakan beberapa perusahaan bahkan sudah secara terang-terangan menunjukkan minat untuk berinvestasi di Indonesia. Sebagai contoh, Menko Luhut menyebut produsen mobil asal Korea Selatan, Hyundai telah menyatakan minat untuk berinvestasi di sektor industri mobil listrik."Kemarin kita ke Korea Selatan. Katanya Hyundai mau relokasi mobil listriknya ke Indonesia untuk membuat Indonesia menjadi hub," jelasnya.Selain akibat perhelatan IMF-World Bank Annual Meeting di Bali, tentu juga disebabkan potensi industri lithium battery di Indonesia yang sedang tumbuh. "Karena indonesia mempunyai produksi lithium battery yang kita kerjasamakan dengan perusahaan China produsen lithium battery terbesar di dunia yang bersaing dengan LG dan Panasonic. Lalu LG dia juga mau dan Panasonic," ujarnya.Kepada industri yang telah menyatakan minat tersebut, kata Menko Luhut, Indonesia menjamin proses perizinan yang cepat dan transparan. "Hyundai tanya bagaimana license (perizinan), saya bilang saya yang urus. Pokoknya saya bilang bawa duit dan teknologi dan Indonesia terlibat. Saya bilang bawa timmu. Saya akan minta kementerian terkait supaya urus jadi cepat selesai," ungkapnya."Sehingga jangan ada lagi sogok-menyogok ditangkap KPK lagi. Jadi saya yang urus. Sambil tunggu OSS selesai dikerjakan. Indonesia itu akan sangat transparan. Dengan OSS selesai, itu akan membypass proses perizinan tidak akan ada lagi KKN," tandasnya.

Banjir Pujian dari Berbagai Pejabat Dunia

Bank Dunia (World Bank) menilai Indonesia menjadi salah satu negara yang kuat dalam menghadapi gejolak ekonomi dunia yang tengah berkembang saat ini. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Indonesia dalam melewati berbagai krisis ekonomi yang telah terjadi.Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, mengatakan Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat dan membuat kemajuan signifikan dalam menurunkan angka kemiskinan.Dia mencatat, PDB per kapita Indonesia telah meningkat dari USD 785 pada 2000 menjadi lebih dari USD 3.800 pada 2017. Selain itu, tingkat kemiskinan di Indonesia telah berkurang hampir setengahnya, dari 19,1 persen pada 2000 menjadi 9,8 persen saat ini."Ini adalah kemajuan yang mengesankan, dan kami yakin negara ini dapat melanjutkan pertumbuhan ekonomi ini di tengah gejolak ekonomi yang terjadi baru-baru ini," ujar Kim di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10).Apa yang telah dilakukan Indonesia, menurutnya, sudah sesuai dengan misi kemajuan ekonomi dunia di masa yang akan datang. Pemerintah dan sejumlah otoritas keuangan dinilai telah harmonis dalam membuat sebuah kebijakan.Tak hanya Bank Dunia, Direktur Pelaksana International Monetery Fund (IMF), Christine Lagarde mengapresiasi peningkatan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Dalam pandangan dia, Indonesia dapat menjaga ketahanan ekonomi di tengah ancaman perekonomian global."Untuk Indonesia, ada peningkatan signifikan, dan skor untuk Indonesia, excellent (luar biasa)," kata dia dalam Konferensi Pers.Menurut dia, beberapa indikator perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja positif. Misalnya, pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) hingga dua kali lipat, turunnya angka kemiskinan, serta inflasi yang terkontrol."Anda lihat PDB naik lebih dari dua kali lipat, kemiskinan turun, inflasi terkontrol. Nilai tukar yang terdepresiasi begitu juga mata uang lainnya, Australia, Selandia Baru dengan kisaran serupa," jelas dia.Prestasi Indonesia yang lain adalah solidnya sektor perbankan dan porsi utang terhadap PDB yang masih terjaga.

Gunung Agung Erupsi Tak Bikin Grogi

Menteri Koordinator (Menko) Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengaku diberitahu Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani dan ahli vulkanologi Profesor Surono, terkait perkembangan erupsi Gunung Agung, di Kabupaten Karangasem, Bali. Luhut mengatakan, dari keterangan keduanya kemungkinan Gunung Agung erupsi seperti tahun 1963 sangat kecil."Menyangkut masalah Gunung Agung, saya sudah diberi informasi dengan Kepala PVMBG Kasbani dan juga oleh Profesor Surono secara terpisah. Sangat kecil peluangnya terjadi erupsi (Gunung Agung) seperti tahun 1963," kata Luhut, saat memantau obyek wisata Patung GWK, Badung, Bali, Kamis (5/7).Menurut Luhut, erupsi Gunung Agung yang terjadi saat ini adalah sebuah letusan-letusan yang sifatnya skala kecil dan seperti yang terjadi pada Gunung Merapi, Gunung Sinabung, dan Gunung anak Krakatau dan sebagainya. Berbekal informasi itu, dia meyakini erupsi Gunung Agung tak mengganggu pelaksanaan IMF-World Bank Annual Meeting pada bulan Oktober 2018 di Nusa Dua, Badung, Bali."Jadi ini adalah suatu hal yang menurut mereka masih lumrah. Kalau pun terjadi seperti erupsi (Gunung Agung) pada Tahun 1963 itu, efeknya hanya sampai pada 10 dan 12 kilo meter saja," ungkapnya."Dan kebetulan pada bulan Oktober, menurut ramalan cuaca yang kita punya pada 10 tahun terakhir ini. Angin itu bertiup ke timur, jadi kalau terjadi erupsi maka debunya akan bertiup kesebelah timur," katanya.Menurut Luhut, hal tersebutlah yang menjadi skenario tetapi Luhut juga meminta doa kepada seluruhnya agar acara IMF-World Bank Annual Meeting pada bulan Oktober mendatang akan berjalan sukses dan lancar."Kami juga minta sama teman-teman dan Pendeta disini untuk mendoakan acara ini sukses. Karena ini, juga membuat kebaikan buat masyarakat Bali khususnya dan tentunya Indonesia secara umum. Jadi, kita tidak terlalu banyak khawatir, tapi tentunya mewaspadai dan memantau dengan cermat mengenai perkembangan Gunung Agung. Kita sudah punya skenario, dan kita sudah percaya dengan skenario yang kita sudah selesaikan," ujar Luhut.Sementara, Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim menyampaikan, tentang erupsi Gunung Agung memang tidak bisa memperkirakan apa yang akan terjadi. Namun, dirinya percaya bahwa event IMF-World Bank Annual Meeting akan berlangsung dengan baik."Tentunya kita semua, tidak bisa memperkirakan apa yang terjadi, tapi saya percaya dan saya yakin dengan Bapak Luhut dan timnya, acara ini akan berlangsung dengan baik," ujarnya.

Delegasi Kepincut Wisata Bali

Delegasi IMF-World Bank Grup berjumlah puluhan orang dipimpin oleh Knowledge Sharing and Learning Global Practice for Social, Urban, Rural and Resilience, Steffen Soulejman Janus mengunjungi Tukad Bindu di Bali. Ini adalah kunjungan kedua, setelah sebelumnya Tukad Bindu dikunjungi CEO World Bank, Kristalina Georgieva.Kedatangan delegasi ini diterima Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dan seniman cilik 'Kendang Adi Mardangga', serta tampak disambut Wakil Walikota IGN Jaya Negara."Tempat ini sangat luar biasa, inovatif dan sangat memikirkan masa depan, saya berharap semua desa di Indonesia dan dunia mampu menginspirasi seperti yang dilakukan di Tukad Bindu yang sukses bentuk Community Based," ungkap Knowledge Sharing and Learning Global Practice for Social, Urban, Rural and Resilience, Steffen Soulejman Janus dikutip keterangannya di Jakarta, Selasa (16/10).Dia mengaku sangat tertarik dengan komunitas ini, sebab pengelolaan dan partisipasi masyarakat sangat baik, mulai dari ada budidaya ikan, sampai memasak sayur yang ditanam sendiri."Komunitas ini berhasil menginisiasi Tukad Bindu, yang sebelumnya tidak tertata, kini mampu dikembangkan menjadi tempat yang menginspirasi dan luar biasa, dan ini dapat menjadi contoh untuk wilayah lainnya," tambahnyaDalam kesempatan tersebut, Walikota Denpasar mengatakan bahwa fokus utama yang dilakukan di Tukad Bindu ini adalah revitalisasi sungai dengan tujuan membentuk kemandirian masyarakat dan akselerasi pembangunan."Membentuk karakter masyarakat adalah yang utama, karena ini program jangka panjang dan berkelanjutan," terangnya.Ketua Yayasan Tukad Bindu, Ida Bagus Ari Manik mengatakan bahwa partisipasi masyarakat adalah hal yang utama menyukseskan program di Tukad Bindu. "Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, World Bank melalui PNPM Mandirinya, dan khususnya Pemkot Denpasar yang selalu mendukung terbentuknya community based yang ada," ujarnya.Diketahui Tukad Bindu saat ini terdapat beberapa lokasi menarik. Permainan anak tradisional, kuliner tradisional Bali, Kopi Bindu, taman anggrek, hingga pengelolaan budidaya ikan lele dengan aquaponik.

 

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
IMF Didirikan pada 27 Desember 1945, Simak Sejarah dan Tujuan Organisasi Moneter Dunia Ini

IMF Didirikan pada 27 Desember 1945, Simak Sejarah dan Tujuan Organisasi Moneter Dunia Ini

IMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga.

Baca Selengkapnya
Di Forum OECD, Menko Airlangga Pamer Ekonomi Indonesia Terbaik di Asia Tenggara

Di Forum OECD, Menko Airlangga Pamer Ekonomi Indonesia Terbaik di Asia Tenggara

Airlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional itu jadi alasan Indonesia masuk ke OECD.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya

Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya

Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo

Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo

Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.

Baca Selengkapnya
Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?

Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?

Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Kemitraan ASEAN–Jepang Harus Jadi Solusi Jaga Stabilitas dan Perdamaian

Jokowi: Kemitraan ASEAN–Jepang Harus Jadi Solusi Jaga Stabilitas dan Perdamaian

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam agenda 2 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang.

Baca Selengkapnya