Kalahkan China, Amerika Serikat Penyumbang Investasi Terbesar di Indonesia
Merdeka.com - Kamar Dagang Amerika Serikat dan AmCham Indonesia mengeluarkan laporan terbaru mengenai besaran investasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat di Indonesia. Pada laporan tersebut tercatat bahwa perusahaan-perusahaan Amerika Serikat telah berinvestasi senilai USD 36 miliar sejak 2013.
Managing Director AmCham Indonesia, Lim Neumann mengatakan, dengan besarnya nilai investasi tersebut, negara Paman Sam menjadi negara dengan nilai investasi terbesar di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, mengalahkan Singapura, Jepang, Inggris dan China.
"Terkadang mudah untuk mengecilkan peran yang sangat penting yang dimainkan AS dan telah dimainkan di Indonesia selama beberapa dekade," ujar Lim dalam acara KTT Investasi AS-Indonesia di Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis (21/11).
Lim memaparkan investasi Amerika Serikat di Indonesia tidak hanya sekadar untuk menciptakan lapangan kerja. Sebab, investasi yag dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut juga menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, terjadi proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mendukung bisnis lokal.
Beberapa perusahaan Amerika Serikat yang beroperasi di Indonesia antara lain Sampoerna (Philip Morris) dan Cargill yang berhasil mendidik petani lokal untuk meningkatkan produktivitas. Tidak hanya mendidik petani, lembaga pemeringkat AS tersebut juga menyatakan bahwa Amerika Serikat juga menghubungkan Indonesia dengan pelaku pasar Internasional di luar negeri.
Indonesia Kalah Dibanding Vietnam
Direktur Perundingan Asean Kementerian Perdagangan, Donna Gultom mengatakan, selama ini negara-negara ASEAN berlomba-lomba untuk menarik investasi untuk masuk ke negaranya. Berbagai daya pikat disiapkan agar investor mau menanamkan dana, seperti memberikan insentif sebanyak-banyaknya.
Pemberian insentif besar-besaran tersebut salah satunya dilakukan oleh Vietnam beberapa tahun lalu. Hal tersebut kemudian membuat Samsung berpaling dari Indonesia dan menanamkan investasinya di negara tersebut.
"Jadi, kita ini bersaudara 10 negara ASEAN. Tapi at the same time, ya musuhan juga saingan di belakang. Itu terjadi juga pada saat Samsung tadinya mau masuk ke Indonesia entah kenapa tiba tiba dia ke Vietnam," ujar Donna di Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (20/11).
"Ternyata setelah berapa tahun, kita tahu ternyata Vietnam nyalip Indonesia dengan tawaran-tawaran menggiurkan. Sampai dia berani menawarkan insentif-insentif kepada Samsung, terakhir ini Samsung cerita ke saya. Pantesan saya pikir. Dia berikan semua insentif," sambungnya.
Cara Vietnam menarik investor ini tak selalu disukai oleh anggota ASEAN lainnya. Bahkan kini negara tersebut diberi label tidak layak untuk dipercaya. Imbasnya, dalam pengambilan keputusan perundingan, banyak negara tak percaya dengan pernyataan Vietnam.
"Dari profil mereka (Vietnam) memang kalau di negara RCEP agak kurang baik ya, tidak bagus sekali. Kita berunding sesuatu hampir tidak bisa dipercaya mereka. Mereka (Vietnam) ini bisa melakukan apa saja untuk menarik investasi dan sifatnya Vietnam ini adalah jangan sampai tetangganya dapat lebih daripada dia," papar Donna.
Vietnam Menyesal
Donna menambahkan, kini Vietnam menyesal menebar banyak insentif fiskal kepada investor. Sebab, pada akhirnya pendapatan negara tersebut menurun karena banyaknya pembebasan pajak yang dilakukan.
"Jadi dulu pas masuk, dibantu ini. Giliran produksi, mau ekspor, setelah sekian tahun dia (Vietnam) baru tahu dia tak dapat apa apa karena pajaknya kan dibebaskan 20 tahun. Padahal negara dapat keuntungan dari pajak. Jadi sebenarnya, saingan kita itu dalam hal pemberian insentif. Karena ada negara yang banting harga pun jadi asal investor masuk. Saat ini itu jadi pelajaran besar bagi Vietnam. Mereka mengaku sendiri kok," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Patut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaTren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPeran Negara di Balik Sumber Dana Maha Besar Ekspansi Merek Otomotif China ke Indonesia
Merek otomotif asal China makin ekspansif ke Indonesia. Tahun ini BYD masuk, setelah merek GWM, Neta, Chery masuk ke Indonesia dalam 2 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaMenurun Tajam, Jumlah Turis Asing Kunjungi Indonesia Hanya 917.000 di November 2023
Amalia menyebut, turis asing yang berkunjung ke Indonesia pada November 2023 didominasi asal Malaysia sebesar 15,45 persen.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia
Jokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca Selengkapnya