Kacaunya Ekonomi Argentina Meski Menang Piala Dunia 2022
Merdeka.com - Euforia menyambut kemenangan Piala Dunia 2022 di Qatar masih terasa di Argentina. Akan tetapi, kondisi ekonomi Argentina justru dalam kondisi kritis mengkhawatirkan.
Gregorina Victorica (86) seorang pensiunan di Buenos Aires telah bersorak atas kemenangan Argentina di Piala Dunia Qatar 2022, yang telah mengangkat semangat di negara Amerika Selatan. Kemenangan itu membawa kegembiraan bagi orang-orang yang terpukul oleh kenaikan harga dan kelesuan ekonomi.
Namun terlepas dari gemerlap kemenangan dari final yang dramatis dan kacau balau melawan Prancis, tingkat inflasi Argentina menuju 100 persen. Bahkan, tingkat kemiskinan mendekati 40 persen dari total populasi dan kekhawatiran akan lebih banyak gagal bayar utang.
"Piala Dunia adalah kegembiraan luar biasa yang menghidupkan kembali kami setelah menderita krisis ekonomi begitu lama. Tapi segera kita harus kembali ke kenyataan dan menghadapi situasi yang memberatkan kita setiap hari," kata Victoria kepada Reuters, dikutip Rabu (28/12).
Di tengah pesta kemenangan, orang-orang Argentina kembali kepada kenyataan. Saat ini, negara penghasil biji-bijian utama, yang pernah menjadi salah satu negara terkaya di dunia, namun membukukan inflasi tahunan sebesar 92,4 persen di bulan November.
Selain itu, suku bunga acuan juga telah ditetapkan sebesar 75 persen. Kondisi ini diperparah oleh masalah pencetakan uang, nilai peso yang dibuat-buat, dan cadangan devisa yang rendah semakin tajam.
Upaya Pemerintah Perbaiki Keadaan
Namun di tengah kekhawatiran investor, Menteri Ekonomi Argentina Sergio Massa, tidak melakukan reformasi kebijakan yang cukup. Sebab, dia sudah khawatir akan kalah dalam pemilihan umum akhir tahun depan.
"Massa hanya mencoba untuk bermain-main, dia putus asa untuk tidak membuat tingkat penyesuaian yang berarti menjelang pemilu 2023," kata Ted Mann, seorang analis ekuitas pasar negara berkembang senior di Alliance Bernstein.
Graham Stock, ahli strategi senior di BlueBay Asset Management, memproyeksikan perubahan ekonomi yang positif berpotensi dipicu oleh pemilihan tahun depan. Di mana pergantian pemerintahan akan terjadi setelah koalisi yang berkuasa kalah telak di paruh waktu tahun lalu.
Namun, perubahan ekonomi tidak akan terjadi dalam semalam, dan membutuhkan semua orang untuk ikut serta. Dengan ini, bukan hanya tim sepak bola, kata María Belén Pereyra, 32, seorang guru sekolah dasar.
"Kami merayakannya karena itu mewakili kami sebagai sebuah negara, tetapi ini adalah pengorbanan sekitar 30 orang. Agar ekonomi berubah, kita semua perlu mendorong," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu bakal diwujudkan jika mereka berhasil menang di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaArtinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca Selengkapnya