Kabar Terbaru Pembangunan Kereta Semi Cepat Jakarta - Surabaya
Merdeka.com - Perjalanan panjang proyek kereta semi cepat Jakarta - Surabaya akan segera memasuki babak baru. Japan International Cooperation Agency (JICA) dikabarkan akan segera melakukan tahap studi kelaikan atau feasibility study (FS) setelah sebelumnya melakukan tahap Pra FS pada tahun lalu.
Chief Representative, JICA Indonesia Office Shinichi Yamanaka akan segera melakukan FS pada bulan Juni mendatang.
"Itu untuk proyek itu nanti baru akan dimulai studynya. FS itu baru akan nanti dimulai Juni nanti, Juni tahun ini," kata dia saat ditemui di Gedung Bappenas, Jakarta, Kamis (4/4).
Dia mengatakan, proses studi kelaikan tersebut akan berlangsung kurang lebih selama satu hingga satu tahun setengah. Artinya, proses tersebut baru akan selesai di tahun 2020. "Kira-kira sampai satu setengah tahun," ujarnya.
Keputusan pihaknya akan menjadi investor mayoritas atau tidak bergantung pada hasil studi kelaikan tersebut. "Nanti baru akan dipertimbangkan setelah keluar hasil FS nya," kata dia.
Sebelumnya, proyek kereta semi cepat Jakarta - Surabaya sempat dikabarkan akan menelan biaya sebesar Rp 60 triliun. Namun, angka tersebut bisa saja berubah bergantung hasil dari studi kelaikan nanti.
Sementara itu, jika study kelaikan sudah selesai, maka proses selanjutnya yaitu melakukan tender. "Biasanya setelah itu akan ada pembuatan detail desain, terus setelah itu baru pemilihan tender kontraktor dan konsultan," tutupnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri, menyebutkan saat ini proyek kereta sedang Jakarta- Surabaya masih berkutat pada proses Pra Studi Kelaikan (Pre Feasibility Study/ Pre FS). Namun, proses yang dilakukan pihak Japan International Cooperation Agency (JICA) tersebut sudah memasuki tahap akhir.
Dia mengungkapkan saat ini pihaknya tengah berupaya agar biaya proyek tersebut berada di kisaran Rp 60 triliun. "Itu kan draft, masih draft, masih kasaran. Memang kita minta Rp 60 triliun, nah sekarang kita detailkan lagi," kata Dirjen Zulfikri saat ditemui di kawasan Jakarta Kota, Senin (22/10).
Dirjen Zulfikri optimistis biaya proyek bisa berada di bawah prediksi awal yaitu Rp 60 triliun. "Pak menteri (Budi Karya Sumadi) minta itu biaya paling efisien, paling bisa murah," ujarnya.
Tim ahli dari pihak Jepang akan datang dan melakukan studi untuk menentukan metodologi teknik pembangunan. Proses tersebut disebut bisa memakan waktu hingga satu tahun ke depan sehingga proyek kereta cepat belum bisa dimulai pada tahun 2019. "Oh belum, belum (bisa dimulai tahun 2019)," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, masih banyak hal yang perlu didetailkan lagi antar kedua belah pihak. Saat ini ada tiga hal utama yang menjadi pokok bahasan dalam FS proyek tersebut. Pertama adalah biaya paling murah atau efisien. Kedua, penggunaan konten lokal maksimal. Ketiga, melibatkan pihak swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"TKDN tuh lokal kontennya tinggi, bicara lagi komponen-komponen yang bisa di KPBU kan tuh yang mana? Ya gitu-gitu ini yang nanti didetailkan di sini," jelasnya.
Dia menjelaskan proyek tersebut berjalan alot sebab merupakan proyek besar yang tidak sederhana. "Ya kita kan ini kan bukan pekerjaan yang simpel gitu, ini kan suatu investasi yang demikian besar ya kan," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlu dicatat, yang dihapus oleh pemerintah adalah proyek Kereta Semi Cepat dengan kecepatan maksimal hingga 160 km per jam.
Baca SelengkapnyaRencana pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya usai resmi dikeluarkan dari daftar proyek strategis nasional (PSN).
Baca SelengkapnyaKemenko Perekonomian melaporkan ada 12 proyek yang dikeluarkan dari PSN, salah satunya kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perpanjangan proyek Kereta Cepat Whoosh hingga Surabaya juga secara nilai ekonomis lebih menguntungkan.
Baca SelengkapnyaSatu dari 12 PSN yang dicoret Pemerintah yakni Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya.
Baca SelengkapnyaKereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dikeluarkan dari PSN lantaran tidak ada kemajuan atau progres yang berarti.
Baca SelengkapnyaPadahal, Jokowi ingin semua PSN dapat rampung di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memastikan cost overrun atau pembengkakan biaya pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah tertutupi.
Baca SelengkapnyaPenutupan akses ini rencananya akan dimulai pada 18 Februari 2024 atau hari Minggu pekan ini.
Baca Selengkapnya