Juni nanti, harga daging sapi bisa melebihi Rp 100.000 per kg
Merdeka.com - Harga pasaran daging sapi di Indonesia saat ini berkisar Rp 90.000 sampai Rp 95.000 per kilogram. Kementerian Perdagangan membenarkan rasio harga itu lebih tinggi dua kali lipat dibanding harga pasaran daging dunia.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menyatakan dirinya enggan membuat klaim daging sapi Indonesia termahal sedunia. Paling tidak dari perbandingan dengan negara tetangga, harga daging sapi di sini memang lebih mahal.
"Faktanya, harga kita kurang lebih dua kali lebih mahal, di Australia, Malaysia, dan Singapura rata-rata USD 4,5, di kita mencapai USD 9," ujarnya di kantornya, Senin (4/1).
Bayu menggambarkan lonjakan harga bisa semakin besar menjelang Lebaran. Berkaca pada pengalaman 2012, harga daging sapi meningkat hingga Rp 20.000. Bila skenario sama diterapkan untuk Lebaran Juni mendatang, sementara pasokan daging masih tersendat, harga diperkirakan bakal lebih dari Rp 100.000 per kilogram (kg). "Kita harus antisipasi, Lebaran tahun ini harga daging bisa mencapai Rp 120.000," kata Bayu.
Kemendag menilai biang keladi kenaikan harga adalah pasokan daging tidak bisa mengimbangi permintaan yang besar dari sektor hotel, restoran, dan katering (horeka). Bayu menilai masih ada jalan selain impor untuk menurunkan harga. Caranya, peternak, usaha penggemukan sapi, dan rumah potong hewan harus memaksimalkan pasokan daging sapi lokal.
"Saya tidak bilang kita harus impor. Untuk setiap pemangku kepentingan, RPH, feedlotter, pasoklah dagingnya, ini yang harus kita dorong dan kita fasilitasi," paparnya.
Saat ini, Kemendag masih mengebut survei permintaan daging. Pemetaan itu penting untuk menilai apakah impor memang harus direkomendasikan di rapat koordinasi Kementerian Koordinator Perekonomian.
"Yang kami lakukan adalah survei kebutuhan jenis dagingnya, semoga 2-3 pekan ke depan sudah bisa kita sampaikan dinamika di sisi permintaan. Nanti terserah (Menko) akan diambil kebijakan seperti apa," ungkap Bayu.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran
Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar
Makanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaPastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH
Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok
Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaPedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal
Saat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca Selengkapnya