Jokowi Minta BUMN Beri Kesempatan Swasta Kerek Ekonomi RI

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan agar perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak rakus mengambil semua proyek. Sebab, pengaruh Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) porsinya tidak terlalu besar terhadap perekonomian Indonesia.
"Pengaruh APBN hanya 14-16 persen terhadap ekonomi kita, betul? Kok tidak yakin? Saya ingat terus loh," kata dia, dalam acara pertemuan tahunan Bank Indonesia, di Lotte Avenue, Jakarta, ditulis Jumat (29/11).
Menurutnya, yang mempengaruhi perekonomian adalah sumbangsih dari sektor swasta. Dengan demikian, dia meminta agar swasta diberikan kesempatan untuk menggarap proyek.
"Oleh karena itu sering saya sampaikan berkali-kali sata sampaikan swasta itu berikan terlebih dulu kalau ada peluang, kalau ada kesempatan. Hati-hati jangan dikit-dikit diambil BUMN," dia menambahkan.
"Ini banyak hadir BUMN, swasta dulu. Kalau swasta tidak mampu mengerjakan, siapkan BUMN mengerjakan," ujarnya.
Apalagi, perusahaan BUMN bisa memperoleh bantuan pendanaan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), sehingga bisa mendahulukan swasta yang modalnya cukup. Jika swasta tidak mau, barulah BUMN masuk. Namun jika keduanya enggan sebab kurangnya nilai ekonomis atau dinilai tidak menguntungkan, maka proyek diambil alih oleh pemerintah.
"Dia bisa disuntik PMN, kalau swasta tidak mau, BUMN tidak mau, pemerintah baru kerjakan karena ada di posisi yang tidak untung bener, selalu saya sampaikan itu," tutupnya.
BUMN Garap Proyek Bernilai Kecil
Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan SDM Infrastruktur Bidang Konstruksi dan Infrastruktur KADIN Indonesia, Dandung Sri Harninto, mengingatkan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk tidak rakus menggarap seluruh proyek-proyek infrastruktur di dalam negeri. Sesuai dengan aturan, BUMN hanya bisa menggarap untuk proyek yang nilainya di atas Rp100 miliar.
"Sekarang ada BUMN ngerjakan proyek Rp30 miliar saya temukan kemarin, ini ada kontrak BUMN saya tanya nilainya berapa? Rp30 sekian miliar," katanya ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (14/11).
Dia pun merasa heran masih ada saja BUMN yang rakus menggarap proyek-proyek yang secara nilai kecil. Atas kejadian itu, dirinya juga mendesak seluruh kementerian lembaga terkait agar mengawasi seluruh proyek-proyek yang menjadi polemik antar BUMN dan swasta.
"Kok masih bisa lolos. Saya tidak tahu aturannya tendernya sudah lama atau gimana tapi kok ini bisa lolos. Padahal aturan menteri, BUMN hanya boleh Rp100 miliar ke atas. Tapi ada satu dua yang tidak ketangkep prosesnya," kata dia.
Dandung mengatakan apabila ini dibiarkan maka akan menghancurkan perusahaan-perusahaan swasta yang notabenya juga ingin turut andil menggarap proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.
"Dari data Gapensi jumlah perusahaan kecil drop hampir 50 persen selama 4 tahun terakhir. SEharunya ketika kita membangun harus jalan bareng tapi ternyata BUMN semakin gendut dan teman-teman swasta tidak ini harus diperbaiki," jelas dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Doa Pagi Hari Sesuai Ajaran Rasulullah SAW, Awali Aktivitasmu dengan Hal yang Penuh Makna
Membaca doa pagi hari akan membawa keberkahan dan melindungi diri dari keburukan.
Baca Selengkapnya


Ayahnya TNI, Momen Taruna Akmil Disuapi Makan oleh Sang Ibu Usai Wisuda Jadi Perhatian
Seorang ibu kedapatan tengah menyuapi makan sang buah hati. Padahal, sang putra telah berpakaian taruna.
Baca Selengkapnya


Dua Taruna Akpol Tes Wawancara Pakai Bahasa Inggris Jadi Sorotan, Netizen 'Makin Semangat Belajar'
Kemahiran dua taruna Akpol ini berbahasa asing banyak diacungi jempol oleh warganet.
Baca Selengkapnya


Cerdas Melihat Peluang ala Jawara Agen BRILink
Ijang menjadi salah satu agen BRILink yang terbilang sukses di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Dukung Kementan Sempurnakan Aplikasi i-Pubers, Tingkatkan Penyaluran Pupuk
Penyempurnaan ini untuk meningkatkan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi.
Baca Selengkapnya

Besok, Jokowi Lantik Ridwan Mansyur Jadi Hakim MK Gantikan Manahan Sitompul
Ridwan akan mengucap sumpah sebagai Hakim Konstitusi di Istana Negara, Jakarta, pada pukul 10.30 WIB.
Baca Selengkapnya

Generasi Milenial dan Gen Z Sepakat Uang Bisa Membeli Kebahagiaan
Banyak yang percaya uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi tidak dengan milenial dan Gen Z.
Baca Selengkapnya

Penyaluran Dana KUR Melambat, Baru 78 Persen dari Target
Per hari ini, penyaluran KUR baru mencapai Rp233,5 triliun.
Baca Selengkapnya

Jokowi Setujui Pemberhentian Wamenkum HAM Eddy Hiariej Usai Jadi Tersangka KPK
Tetapi, karena beberapa hari lalu Presiden Jokowi keluar kota, maka surat baru diterima hari ini.
Baca Selengkapnya

VIDEO: Jokowi Tertawa Ditagih Bahlil Minta Tukin ASN BKPM Ditambah "Kok Tidak Naik-Naik?"
Bahlil meminta kepala negara menambah tunjangan kinerja (tukin) bagi ASN Kementerian Investasi/BKPM.
Baca Selengkapnya

VIDEO: Presiden Jokowi Tegas Perintahkan Tarik Investasi "Kita Juga Sama, Mau Buka Lapangan Kerja"
Presiden Jokowi menekankan pentingnya investasi pada perekonomian negeri. Menurutnya, investasi menjadi kunci dalam pembukaan lapangan kerja.
Baca Selengkapnya

Proyek Polder Tanjung Barat Bikin Macet, Dishub DKI Imbau Warga Cari Jalan Alternatif
pembangunan polder jadi sumber masalah atas kemacetan di Jalan TB Simatupang-Tanjung Barat.
Baca Selengkapnya