Jokowi: Indikator kesejahteraan rakyat membaik, pengangguran & kemiskinan turun
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengaku bangga dengan capaian ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global. Banyak tantangan yang dihadapi, mulai dari fluktuasi harga komoditas sampai dengan gejolak global yang dipicu oleh kebijakan perdagangan dan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.
Menurut Jokowi, menghadapi tekanan eksternal seperti itu, pemerintah bergerak cepat menjaga stabilitas dan daya tahan ekonomi. Pemerintah juga terus mendorong daya saing ekonomi nasional, pengelolaan APBN yang sehat dan produktif, serta memperkuat koordinasi kebijakan fiskal dan moneter.
"Di tengah ketidakpastian ekonomi global, kita masih mampu menjaga kinerja ekonomi cukup konsisten tinggi dari 5 persen pada 2014 menjadi 5,17 pada semester I-2018," kata Jokowi dalam pidato nota keuangan di Jakarta, Kamis (16/8).
Tak hanya itu, tingkat inflasi juga tergolong rendah, turun dari 8,36 persen pada 2014 menjadi 3,18 persen pada Juli 2018.
Kata Jokowi, kinerja ekonomi tersebut telah mampu memperbaiki indikator kesejahteraan masyarakat. Tingkat pengangguran terbuka turun dari 5,70 persen menjadi 5,13 persen. Kemudian, kemiskinan turun dari 11,25 persen pada tahun 2014 menjadi satu digit yaitu 9,82 persen pada tahun 2018.
Selain itu, rasio gini sebagai indikator ketimpangan pendapatan juga turun dari 0,406 menjadi 0,389. "Serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diharapkan naik menjadi 71,5 pada 2018.
"Perbaikan indikator kesejahteraan rakyat itu terus kami upayakan di tengah dinamika yang ada."
Tak hanya itu, reformasi fiskal dan struktural yang dilakukan pemerintah kata Jokowi juga telah mengembalikan Indonesia ke peringkat layak investasi dari seluruh lembaga rating internasional. Peringkat kemudahan berusaha atau ease of doing business juga meningkat tajam, naik 48 peringkat dalam tiga tahun terakhir.
"Logistic Performance Index Indonesia juga naik 7 peringkat dalam periode 2014 -2018," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi: 2024 Saya Beri Nama Tahun yang Harus Penuh dengan Optimisme
Jokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya
Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaJokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaJokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca Selengkapnya