Jokowi Diminta Hanya Beri Bantuan Modal untuk BUMN Ini
Merdeka.com - Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Herry Gunawan mengusulkan, agar Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada perusahaan BUMN dapat dibatasi. Artinya, PMN ini hanya diberikan kepada BUMN yang menggarap proyek strategis dan sektor strategis saja.
"Usul saya PMN harus dibatasi. Tidak perlu semua BUMN dapat PMN, misalnya di sektor perumahan karena tidak strategis. Apalagi untuk program perumahan ini pemerintah sudah banyak beri subsidi, termasuk alokasi anggaran di APBN," kata dia kepada merdeka.com, Rabu (20/10).
Jangan sampai kata dia, PMN justru jadi candu bagi BUMN. Sebab, jika dibantu terus, ketika BUMN punya masalah keuangan seolah-olah PMN menjadi strategi keluar. Padahal masalah keuangan itu terjadi karena pengelolaan yang tidak baik. "Ini bahaya. Rawan menimbulkan moral hazard," imbuh dia.
Maka dari itu, jika ada BUMN bermasalah gara-gara tidak dapat PMN maka dia menyarankan agar sebaiknya ditutup. Apalagi jika sektor BUMN-nya tidak strategis.
"Karena jangan sampai jadi beban, karena amanatnya mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Bukan sekadar bisnis," katanya.
Herry sendiri memahami, PMN sangat dilematis. Satu sisi menjadi beban anggaran, tapi di lain sisi BUMN juga memiliki fungsi sosial dengan menjalankan program pemerintah. Meskipun kadang-kadang tidak ekonomis atau memberatkan.
"Tapi yang pasti, walaupun BUMN menggunakan PMN, namun produk dan jasa yang dijual ke publik pada umumnya sesuai harga pasar. Tentu saja kecuali sebagian listrik dan bbm jenis premium. Sehingga relatif kecil memberikan manfaat bagi masyarakat," pungkas dia.
Jokowi Minta PMN Disetop
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyindir Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kerap mendapat proteksi sehingga tidak berani berkompetisi. Proteksi yang dimaksud adalah pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) ketika BUMN mengalami kerugian atau 'sakit'.
"Sehingga kalau yang lalu-lalu BUMN-BUMN terlalu keseringan kita proteksi, sakit, tambahin PMN (Penyertaan Modal Negara), sakit, kita suntik PMN. Maaf, terlalu enak sekali," katanya seperti ditulis Antara, Jakarta, Sabtu (16/10).
Presiden Jokowi menyampaikan hal itu saat memberikan arahan kepada para Direktur Utama BUMN di Hotel Meruorah Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (14/10).
"Berkompetisi tidak berani, bersaing tidak berani, mengambil risiko tidak berani. Bagaimana profesionalisme kalau itu tidak dijalankan? Jadi tidak ada lagi yang namanya proteksi-proteksi, sudah lupakan Pak Menteri yang namanya proteksi-proteksi," tegas Presiden.
Presiden Jokowi meminta agar BUMN dapat "go global", bersaing internasional. "Jadi mulai harus menata adaptasi pada model bisnisnya, teknologinya, paling penting ini. Dunia sudah seperti ini, revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, pandemi," tambah Presiden.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaJokowi Kucurkan Bantuan Pangan: Hampir Semua Negara Gagal Panen, Harga Beras Naik
Jokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaIni Jawaban Jokowi soal Keluhan Akses Modal KUR
Pemerintah telah menyediakan berbagai skema pembiayaan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi akan Cek APBN Sebelum Lanjutkan Bansos: Kalau Anggaran Tak Memungkinkan Tidak Diteruskan
Jokowi menuturkan bantuan pangan dilanjutkan apabila anggaran tercukupi.
Baca SelengkapnyaMenteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?
Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaDepan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaBerkat Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Sukses Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan
Melalui modal sosial yang diberikan oleh PNM Mekaar, Dewi saat ini telah bisa meluaskan pasar.
Baca Selengkapnya