Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jika PSBB Diperketat, Ekonomi RI Kuartal II Dinilai Hanya Bisa Tumbuh 2 Persen

Jika PSBB Diperketat, Ekonomi RI Kuartal II Dinilai Hanya Bisa Tumbuh 2 Persen Anies Baswedan Teken Kepgub Perpanjangan PSBB Transisi. ©2020 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Lonjakan kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat terus mengalami peningkatan pasca Idulfitri 2021. Hal ini membuat pemerintah kembali menarik rem darurat untuk menekan penyebaran virus asal China tersebut.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, jika pemerintah balik berlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat, maka akan mengalami pelemahan konsumsi rumah tangga yang tajam. Imbasnya ekonomi domestik kuartal II-2021 tidak bisa tumbuh dari target yang diinginkan pemerintah.

"Jika pemerintah balik PSBB ketat maka proyeksi di kuartal ke II tahun 2021 maksimal tumbuh 2-4 persen tidak setinggi proyeksi pemerintah yang 8 persen itu," kata Bima saat dihubungi merdeka.com, Minggu (20/6).

Bima memahami, lebaran seakan jadi momen pemulihan daya beli, tapi karena risiko kesehatan naik maka faktor musiman lebaran jadi tidak banyak membantu. Karenanya pertumbuhan ekonomi domestik periode April - Juni 2021 masih jauh dari harapan.

Sementara kuartal III dengan asumsi kondisi Covid-19 masih sama, maka proyeksi pertumbuhan juga berisiko negatif. Pelaku usaha pun harus mewaspadai kontraksi tajam dari sekarang.

Menurut Bima, kuartal III situasinya akan makin kompleks karena mulai naiknya tekanan dari eksternal yakni normalisasi kebijakan moneter bank sentral AS. Rupiah cenderung melemah. Sementara harga minyak dunia yang naik memicu penyesuaian harga bbm non subsidi dan tarif listrik.

Selain itu kuartal III tidak ada momen kenaikan konsumsi, beda dengan kuartal ke II yang bertepatan dengan lebaran dimana konsumsi biasanya lebih tinggi dari periode lain. "Masyarakat dan pengusaha harus jaga cashflow dan dana darurat. Optimisme perlu diganti dengan taktik yang realistis," jelas dia.

Lebih jauh Bima melihat sampai akhir tahun ekonomi Indonesia masih minus pertumbuhannya. Bahkan kemungkinan terburuknya bakal terjadi gelombang penutupan usaha. "Saya proyeksikan akan terdapat gelombang penutupan usaha dan penundaan pembayaran utang perusahaan transportasi yang naik signifikan tahun ini.

Kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami penambahan sebanyak 12.990 dari data Kamis (17/6) yang tercatat masih 1.950.276 orang. Sehingga total kumulatif kasus yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu menjadi 1.963.266 orang.

Temuan 12.990 kasus Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 132.215 spesimen dari 73.805 orang. Penambahan 12.990 kasus positif Covid-19 disumbang 31 dari 34 provinsi di Indonesia. Namun, lima provinsi mengontribusi kasus positif Covid-19 tertinggi yakni DKI Jakarta 4.737, Jawa Barat 2.791, Jawa Tengah 1.331, Jawa Timur 731 dan DI Yogyakarta 592.

Selain kasus positif, kasus kematian akibat Covid-19 juga meningkat yakni sebanyak 290 dari data kemarin hanya 53.753. Total kasus kematian Covid-19 di Tanah Air kini menembus 54.043 orang.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Mirip dengan Brasil, Seperti Apa?

Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Mirip dengan Brasil, Seperti Apa?

Ekonomi Indonesia maupun Brasil sama-sama tumbuh kuat usai terdampak parah pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya