Jika harga BBM turun, BI beri sinyal bakal turunkan suku bunga acuan
Merdeka.com - Bank Indonesia memberi sinyal akan menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) pada bulan ini. Hal ini disebabkan terjadinya penurunan harga minyak mentah dunia.
"Ruang (penurunan BI Rate) itu kan ada. Dan dalam press rilis terakhir (14 Januari 2016), akan dilihat dari bulan ke bulan. Tergantung pada kondisi inflasi, kondisi global termasuk juga harga minyak," ujar Direktur Eksekutif Dep Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung di kantornya, Jakarta, Selasa (9/2).
Menurutnya, penurunan harga minyak mentah dunia akan berdampak pada laju inflasi ke angka yang lebih rendah, jika pemerintah merespons dengan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Kami akan terus pantau. Misalnya kalau harga minyak dunia turun dan harga BBM dalam negeri turun. Apakah harga angkutan turun atau tidak? Karena, ini besar dampaknya," jelas dia.
Dia juga menyebutkan, penurunan tarif angkutan umum akan berdampak besar pada laju inflasi inti. Dikarenakan penurunan tarif angkutan umum akan mempengaruhi semua harga barang. Sejauh ini komponen utama penggerak inflasi di dalam negeri adalah volatile food (harga pangan bergerak) dan administered price (harga ditentukan pemerintah).
"Tetapi, administered price sudah di-reform sama pemerintah dengan pengalihan subsidi," ungkapnya.
Dia menambahkan, kebijakan moneter yang akan dilakukan BI juga akan mengacu pada laju inflasi di daerah. "Kalau bicara berapa inflasi ideal di daerah, mestinya mengarah ke 3,5 persen. Tantangan jangka pendeknya adalah el nino dan musim panen yang tertunda," tutup dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perhitungan asumsi dolar dalam perhitungan biaya Bulog menggunakan asumsi dasar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaSetiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaHarga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnya