Jelang pasar bebas ASEAN, tenaga kerja Indonesia masih rapuh
Merdeka.com - Gelombang tenaga kerja asing akan menyerbu masuk ke Indonesia saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 nanti. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi tenaga kerja dalam negeri, lantaran kemampuan yang tidak mencukupi.
"Mungkin 80 persen tenaga kerja kita dalam posisi menengah ke bawah," ujar Anggota Komisi IX DPR RI Rieke Dyah Pitaloka saat berbincang dengan merdeka.com di Jakarta, Minggu (6/4).
Rieke mengakui MEA tidak begitu mengancam bagi sebagian tenaga kerja seperti insinyur, arsitek, dan kesehatan. Tetapi, hal itu berbeda bagi tenaga kerja yang masuk kategori unskill (buruh, petani), sehingga perlu dipersiapkan secara serius.
"Mayoritas tenaga kerja Indonesia merupakan unskill worker, yang bekerja di wilayah bahaya dan sulit. Dalam posisi ini mustinya kan dipersiapkan," ungkap Rieke.
Selanjutnya, terang Rieke, MEA merupakan situasi yang harus dihadapi dan tidak dapat dihindari lagi. Sehingga, menurut dia, harus ada terobosan agar dampak terburuk dari MEA dapat ditanggulangi.
"Tinggal menunggu beberapa hari lah hitungannya, harus dipersiapkan langkah-langkah terobosan-terobosan di mana persoalan tenaga kerja ini harus masuk dalam kebijakan industri ke depan ini," kata Rieke.
Lebih lanjut, Rieke menjelaskan Indonesia tidak mungkin menghadapi MEA sendiri. Untuk itu, menurut dia, harus ada pembicaraan intensif agar MEA dapat berjalan tanpa harus menimbulkan korban.
"Harus ada lobi-lobi tingkat tinggi agar terjadi proteksi terhadap tenaga kerja," pungkas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca SelengkapnyaJokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya
Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaBeras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg
Presiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia
Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaJual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau
Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaWamenaker Minta Perusahaan di Kolaka Beri Peluang pada Tenaga Kerja Lokal
Afriansyah Noor, meminta kepada perusahaan-perusahaan di Kolaka, Sulawesi Tenggara untuk memperbanyak menyerap tenaga kerja lokal.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya