Jelang bulan puasa, Bulog gencarkan operasi pasar murah
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Djarot Kusumayakti menyebutkan akan melakukan operasi pasar murah dalam mengatasi sekaligus menekan harga beras di pasar. Hal ini juga sebagai langkah menjamin stok beras di bulan Ramadan tetap aman.
"Lebaran itu kan bicara puasa. Makanya kemarin ini kita mulai operasi pasar. Hal ini termasuk dalam rangkaian intervensi pasar. Jadi nanti memasuki puasa, saudara-saudara kita sudah bisa tenang," tuturnya di Kantor Pusat Perum Bulog (20/3).
Dia menjelaskan, alur penggelontoran beras ini akan dilakukan tiap hari sesuai rancangan dari Perum Bulog. Tercatat, hingga hari ini Perum Bulog baru merealisasikan 261.000 ton beras impor dari total yang ditargetkan, yakni sebesar 500 ribu ton per 28 Februari 2018.
"Timelinenya tidak mingguan kita gelontorkan. Tapi setiap hari. Ini 400 ribu ton ini bisa untuk puasa. Tapi nanti kita lihat kembali. Yang pasti menurut rancangan kami dengan angka itu kita pantau cukup. Kalaupun nanti bergeser nambah atau kurang, ya kita lihat. Karena hari ini kan katanya panen," ujarnya.
Sebelumnya, Perum Bulog mulai menggelontorkan beras sebanyak 400.000 ton untuk menstabilkan harga di pasaran jelang masa puasa dan Lebaran 2018. Jumlah beras tersebut merupakan gabungan antara beras produksi dalam negeri dan beras impor.
Beras sebanyak 400.000 ton tersebut akan disalurkan langsung kepada masyarakat, pedagang besar dan pengecer. Untuk harga beras nantinya akan disesuaikan dengan harga CBP (Cadangan Beras Pemerintah) untuk beras pemerintah dan HET (Harga Eceran Tertinggi) untuk beras cadangan Bulog.
Djarot melanjutkan, hingga kini Bulog memiliki stok cadangan beras sebanyak 590.000 ton. Jumlah ini masih akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya serapan Bulog di lapangan.
"Persiapannya dihitung stok yang ada, kemudian serapan yang ada, kemudian juga konsumsi yang ada. Sehingga diharapkan menjelang puasa harga sudah masuk ke harga normal," ujar Djarot di Jakarta, Senin (19/3).
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaBulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya
Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog: Masyarakat Tak Perlu Khawatir, Stok Beras Cukup dan Harga Mulai Stabil
Kebutuhan beras hingga Juni sudah terpenuhi. Untuk enam bulan ke depan menurut Bayu stok sudah aman.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaJelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaPBNU Minta Satgas Pangan Bergerak Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadan
PBNU meminta satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca Selengkapnya