Jelang Akhir Pekan, Kurs Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Rp14.408 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan ditutup menguat tipis, dibayangi masih tingginya imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat.
Rupiah ditutup menguat dua poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.408 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.410 per USD.
"Dalam sepekan ini nilai tukar rupiah ditransaksikan sangat volatile, dipengaruhi oleh faktor eksternal yield obligasi pemerintah AS 10 tahun yang masih tinggi dan perkiraan pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat," kata Pengamat Pasar Uang Bank Woori Saudara Indonesia, Rully Nova di Jakarta, Jumat (19/3).
Pada hari ini imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun masih berada di level yang cukup tinggi yaitu 1,69 persen, turun dibandingkan sebelumnya yang sempat mencapai 1,74 persen, rekor tertinggi sejak Januari 2020.
Sementara itu indeks dolar naik ke posisi 91,91 dari posisi sebelumnya 91,86.
Ekonomi AS sedang menuju pertumbuhan terkuatnya dalam hampir 40 tahun, bahkan ketika para pembuat kebijakan bank sentral berjanji untuk tetap bertahan meskipun diperkirakan ada lonjakan inflasi.
Inflasi AS sendiri diperkirakan akan melonjak menjadi 2,4 persen tahun ini, di atas target bank sentral 2 persen. Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell mengatakan hal itu dipandang sebagai lonjakan sementara yang tidak akan mengubah janji Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol.
Rupiah Pagi Hari
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.420 per USD. Sepanjang hari Rupiah bergerak di kisaran Rp14.408 per USD hingga Rp14.470 per USD.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan Rupiah melemah Rp14.476 per USD, dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp14.412 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaRupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman
Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnya