Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jatuh Bangun Hari Darmawan Dirikan Matahari Departemen Store, Modal Nyicil Rp1 Juta

Jatuh Bangun Hari Darmawan Dirikan Matahari Departemen Store, Modal Nyicil Rp1 Juta matahari. skyscrapercity.com

Merdeka.com - Matahari Department Store rupanya patut dianggap sebagai pionir industri ritel terbesar di Indonesia. Berkat kerja keras Hari Darmawan, Matahari Department Store menjadi destinasi favorit masyarakat ketika berbelanja pakaian.

Hari Darmawan pria kelahiran 27 Mei 1940 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Hari merupakan 12 bersaudara. Ayahnya bernama Tan A Siong yang dikenal sebagai pengusaha keturunan China di Makassar yang banyak berkecimpung dalam usaha produk pertanian.

Di usia Hari 5 tahun, usaha keluarganya bangkrut. Orang tua Hari kembali merintis usaha dari awal. Kondisi pahit itu kemudian mengajarkannya untuk tetap bekerja keras dan tekun setiap kali menghadapi tantangan.

Kehidupan Hari dan keluarga terus berjalan meski serba terbatas. Hingga akhirnya, usai menyelesaikan pendidikan SMA di Makassar, Hari merantau ke Jakarta. Di sana, dia bertemu dengan Anna Janti yang kelak menjadi istrinya. Anna merupakan putri dari pemilik toko serba ada di Pasar Baru, Kali Ciliwung, Jakarta.

Hari kemudian menikahi Anna yang berusia 18 tahun. Dari pernikahannya ini, mereka dikaruniai tiga orang anak yaitu Susiawati, Herman dan Susan Darmawan.

Hari kemudian membeli toko milik mertuanya sebesar Rp1 juta dengan cara mencicil. Toko tersebut dia namakan Mickey Mouse, yang dia ambil dari nama tokoh komik di Disney Amerika.

Di toko Mickey Mouse, dia menjual baju impor dan baju buatan sang istri yang kemudian diberi merk MM Fashion. Penjualan dari toko cukup baik, mereka memiliki konsumen tersendiri.

Pesaing Berat Toko

Toko Hari pun memiliki pesaing berat yaitu De Zion. Letak tokonya persis sebelah toko Mickey Mouse. De Zion memiliki pelanggan tetap yang rata-rata adalah pejabat serta orang kaya. Sehingga, Hari berpikir keras bagaimana bisa seperti Toko De Zion.

Pada tahun 1968, dia mendengar operasional De Zion akan dijual karena masalah finansial. Bagi Hari, ini adalah kesempatan besar. Hari segera membeli toko tersebut, dia mengubah nama toko De Zion yang artinya ‘Matahari’ menjadi Toko Matahari.

Di toko barunya ini, Hari menerapkan strategi penjualan yang bagus. Dia memajang produknya selengkap mungkin sehingga konsumen yang datang di tokonya bisa memilih barang yang mereka suka dengan kualitas yang terbaik serta harga yang termurah.

Dengan konsep penjualan tersebut, Toko Matahari mendapatkan banyak pembeli serta pelanggan tetap. Toko Matahari kemudian menjadi pelopor Department Store pertama di Indonesia.

Di tokonya Matahari, Hari menjual berbagai macam kebutuhan sandang seperti pakaian dan celana yang kemudian disusun dalam beberapa bagian yang terpisah dalam bentuk counter.

Toko Matahari terus-menerus diserbu oleh pengunjung yang dikenal sebagai tempat belanja yang modern dan nyaman bagi orang-orang di Jakarta.

Buka Cabang Setelah 8 Tahun

Delapan tahun kemudian, Hari Darmawan mulai membuka cabang tokonya di luar Jakarta yang diberi nama Sinar Matahari. Di tokonya tersebut, dia menjual beraneka ragam produk dari pakaian, alat elektronik, perhiasan, sepatu, kosmetik peralatan tulis hingga obat-obatan.

Matahari Department Store milik Hari Darmawan berkembang dengan pesat sebagai toko serba ada yang modern dan nyaris tanpa saingan pada tahun 1990an. Masa itu dikenal sebagai masa keemasan dari Matahari Department Store. Gencarnya pembangunan mal-mal baru di Jakarta membuat gerai-gerai baru dari Matahari bermunculan.

Pada tahun 1991, Hari berekspansi dengan membuka Supermarket Super Bazaar. Supermarket ini kemudian berganti nama menjadi Matahari Supermarket.

Pesaing Matahari kemudian muncul. Dia adalah Ramayana Department Store milik Paulus Tumewu. Hari semakin agresif dalam mengembangkan Matahari Department Store. 

Dia kemudian bekerja sama dengan Leisure & Allied Industries dari Australia, dan membuka wahana bermain Timezone pada tahun 1994. Terobosan ini sukses. Masyarakat dapat menikmati hiburan di tempat yang sama dengan toko ritel pakaian.

Meskipun begitu, pesaing-pesaingnya juga semakin banyak, membuat Hari semakin gencar dalam mencari dana segar untuk berinvestasi membuka gerai baru Matahari Department Store di berbagai pusat perbelanjaan yang baru dibangun.

Melantai di Bursa Saham

Dia kemudian menjual sejumlah sahamnya di lantai bursa dan berhasil mendapatkan dana sekitar Rp400 miliar kala itu. Namun dirasa tidak cukup untuk memmbangun 1000 gerai baru Matahari Department Store.

Saingan berat Matahari Department Store kala itu datang dari WalMart sebuah perusahaan ritel yang berasal dari Amerika. Di Indonesia Walmart berada di bawah kendali Lippo Group yang kala itu dikendalikan oleh James Riady seorang bankir muda anak dari Mochtar Riady.

Hari pun menerima tawaran pinjaman dari Lippo Group sebagai upaya ekspansi Matahari Department Store. Bersamaan dengan itu, Walmart bersaing ketat dengan Matahari Department Store milik Hari Darmawan di sejumlah mal. Hari kembali melakukan strategi dengan membuka Mega Matahari (Mega M).

Matahari Department Store pun terus tumbuh pesat meninggalkan para pesaingnya dengan berhasil meraup omset senilai Rp2 triliun, Ini pula yang menempatkan Matahari Department Store sebagai perusahaan ritel terbesar di Indonesia saat itu.

Tahun 1996 saat Matahari Department Store berada di puncak popularitas, publik dibuat terkejut dengan berita Hari Darmawan setuju menjual sebagian besar saham Matahari Department Store ke James Riady melalui Lippo Group. 

Muncul spekulasi bahwa penjualan ini karena Hari terbelit utang kepada Lippo Group sekitar Rp1 triliun. Spekulasi lain yaitu pinjaman James Riady kepada Hari karena perkembangan Matahari membuat WalMart terus menerus merugi.

Tidak Ada Penyesalan

Di tengah berbagai spekulasi yang muncul, Hari Darmawan menegaskan dia tidak menyesal dalam menjual Matahari Department Store miliknya ke Lippo Group. Dalam wawancara kepada majalah Tempo tahun 2004, Hari merasa langkahnya menjual Matahari Department Store kepada Lippo Group adalah pertanda dari Tuhan. 

Hal ini terbukti ketika kerusuhan tahun 1998 kemudian pecah. Di masa itu banyak mal serta pusat perbelanjaan dibakar dan Indonesia mengalami krisis ekonomi yang cukup parah. Akibatnya bisnis ritel pun mengalami anjlok yang luar biasa. Banyak perusahaan ritel yang tutup serta banyak pengusaha ataupun konglomerat bangkrut kala itu.

Sejak saat itu. Hari membentuk perusahaan baru yang kemudian bergerak di banyak sektor yaitu fesyen, pendidikan, swalayan dan gaya hidup namun banyak perusahaan yang gagal berkembang.

Setelah melepaskan jaringan ritel Matahari, Hari tinggal di kawasan Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) itu lebih memilih menjadi social entrepreneur.

Dia memilih untuk fokus ke bidang sosial dan membangun tempat wisata dengan nama Taman Wisata Matahari yang mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar.

Hari Darmawan kemudian wafat pada tanggal 10 Maret 2018. Dia sempat dinyatakan hilang kemudian jasadnya ditemukan meninggal di aliran sungai Ciliwung di wilayah Bogor, Jawa Barat.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan
Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Kereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.

Baca Selengkapnya
Puan Pakai Baju Adat Dayak di Sidang Tahunan MPR, Motif Kainnya Ternyata Sakral
Puan Pakai Baju Adat Dayak di Sidang Tahunan MPR, Motif Kainnya Ternyata Sakral

Puan Maharani mendapatkan kain ini langsung dari Kalimantan Barat (Kalbar)

Baca Selengkapnya
Dunia Memang Keras, Anak Usia 13 Tahun Jualan Bakso Keliling Dapat Komisi Segini Jika Dagangannya Habis
Dunia Memang Keras, Anak Usia 13 Tahun Jualan Bakso Keliling Dapat Komisi Segini Jika Dagangannya Habis

Rela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung

Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).

Baca Selengkapnya
Jatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Jatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam

Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.

Baca Selengkapnya
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.

Baca Selengkapnya
Sejarah Soto Tangkar yang Melegenda, Lahir dari Sulitnya Orang Betawi Membeli Daging Sapi
Sejarah Soto Tangkar yang Melegenda, Lahir dari Sulitnya Orang Betawi Membeli Daging Sapi

Siapa sangka jika soto tangkar berangkat dari ketidakmampuan warga Betawi membeli daging sapi. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya