Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jasa Marga soal Rupiah melemah: Kami tidak punya utang dalam mata uang asing

Jasa Marga soal Rupiah melemah: Kami tidak punya utang dalam mata uang asing Desi Arryani. ©facebook.com/Desi Arryani

Merdeka.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengaku tidak terlalu khawatir adanya pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS (USD). Padahal, kurs tengah Bank Indonesia (JISDOR) hari ini Rupiah bertengger di 14.927 per USD.

Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani menegaskan, selama ini proyek-proyek jalan tol yang dikerjakan Jasa Marga menggunakan pembiayaan Rupiah. Sehingga semua proyek tetap berjalan sesuai rencana.

"Alhamdulillah dalam hal ini tidak ada dampaknya soal pelemahan Rupiah. Kami tidak memiliki pinjaman mata uang asing, bahkan investor asing berani investasi di Jasa Marga dengan melakukan perubahan currency," kata Desi di Hotel Bidakara, Rabu (5/9).

Pada 2018 ini, Jasa Marga tengah fokus mengerjakan proyek jalan tol Trans Jawa. Di mana beberapa ruas sampai saat ini masih belum tersambung seperti di antaranya ruas tol Batang - Semarang dan Salatiga - Kartasura.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank, Rupiah melemah 0,58 persen ke posisi 14.927 per USD pada Rabu (5/9) dari periode Selasa, 4 September 2018 di posisi 14.840 per USD.

Sementara itu, data Bloomberg, Rupiah dibuka menguat terhadap USD. Rupiah menguat 10 poin ke posisi 14.925 per USD dari penutupan kemarin di posisi Rp 14.935. Rupiah bergerak di kisaran 14.925 - 14.933 pada Rabu siang ini. Nilai tukar Rupiah juga sudah merosot 10,17 persen sejak awal tahun.

Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menegaskan, pelemahan nilai tukar Rupiah lebih didorong sentimen eksternal. Hal itu sebagai dampak dari kekhawatiran efek menularnya krisis keuangan di Turki dan Argentina terhadap negara berkembang.

"Sentimen cukup negatif di negara berkembang terutama di pasar keuangan mulai dari saham, obligasi. Perspektif investor global terhadap emerging market mulai dari Turki hingga Afrika Selatan berpotensi krisis buat kepanikan dan kekhawatiran," ujar Josua saat dihubungi Liputan6.com.

Sentimen kekhawatiran krisis Turki, Argentina dan Afrika Selatan berimbas terhadap negara berkembang yang alami defisit transaksi berjalan yang cenderung naik. Defisit transaksi berjalan Indonesia tercatat 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir kuartal II 2018 atau sekitar USD 8 miliar.

Meski demikian, menurut Josua, kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih jauh lebih stabil dibandingkan ekonomi negara berkembang lainnya. "Ini bukan semata-mata faktor fundamental, tetapi sentimen. Dikhawatirkan ada penularan krisis, tetapi kondisi kita (Indonesia) sangat kuat," kata dia.

Reporter: Ilyas Istianur Praditya

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
6,8 Juta Kendaraan Diprediksi Lewati Tol Kelolaan Astra Infra saat Mudik Lebaran 2024

6,8 Juta Kendaraan Diprediksi Lewati Tol Kelolaan Astra Infra saat Mudik Lebaran 2024

Adapun sebaran kendaraannya antara lain Tanggerang-Merak diprediksi sebanyak 3,5 juta kendaraan atau naik 3,6 persen.

Baca Selengkapnya
Jasa Marga: 40 Persen Pemudik Belum Pulang, akan Balik ke Jakarta Besok

Jasa Marga: 40 Persen Pemudik Belum Pulang, akan Balik ke Jakarta Besok

Sekitar 100 ribuan kendaraan diprediksi akan melintas di Tol Cikampek besok

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Kades Utamakan Beli Produk Asli Desa, Meski Harga Lebih Mahal

Jokowi Minta Kades Utamakan Beli Produk Asli Desa, Meski Harga Lebih Mahal

Pembangunan menggunakan dana desa sudah membuat jalan desa mencapai 350 ribu kilometer.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Habiskan Biaya Rp561 Miliar, Ini 10 Ruas Jalan dan 1 Jembatan di Kaltim yang Diresmikan Jokowi

Habiskan Biaya Rp561 Miliar, Ini 10 Ruas Jalan dan 1 Jembatan di Kaltim yang Diresmikan Jokowi

Jokowi mengatakan pembangunan 10 ruas jalan dan 1 jembatan dengan total panjang 50,9 kilometer telah diselesaikan

Baca Selengkapnya
Beras Mahal dan Langka, Begini Strategi Bapanas Turunkan Harga

Beras Mahal dan Langka, Begini Strategi Bapanas Turunkan Harga

Kenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jasa Marga Catat 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H-2 Natal 2023

Jasa Marga Catat 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H-2 Natal 2023

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.093.363 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek.

Baca Selengkapnya
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi  Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya