Merdeka.com - PT Jasa Marga mengklaim bahwa tarif tol Sedyatmo atau tol bandara sudah selayaknya naik. Salah satu alasannya adalah berbagai upaya pembenahan yang telah dilakukan Jasa Marga selaku otoritas pengelola jalan tol.

Jasa Marga mengaku menggelontorkan dana yang sangat besar setiap tahunnya untuk memberikan pelayanan maksimal kepada pengguna jalan tol Sedyatmo.Kepala Divisi Manajemen Operasi PT Jasa Marga Taruli Hutapea mengatakan, pihaknya mengeluarkan lebih dari Rp 300 juta hanya untuk pembangunan satu gardu gerbang tol.

Tujuannya, kata dia, untuk meningkatkan kemudahan akses masyarakat menuju jalan tol."Rp 300 juta untuk pembangunan dan perawatan gardu itu. Belum nanti terintegrasi dengan gerbang dan cabang sehingga ada tambahan biaya," ujar Taruli saat jumpa pers di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta,Kamis (2/8).

Sejak 2010 hingga saat ini, setidaknya perseroan telah membangun 8 gardu tol yang terdiri dari 2 gardu pada gerbang tolKamal 1, 4 gardu pada gerbang tol Kapuk, dan 2 gardu pada gerbang tol Cengkareng. Dengan ditambahnya gerbang tol tersebut, saat ini total gardu di ruas tol Sedyatmo menjadi 45 gardu.

"Itu untuk memenuhi salah satu syarat Standar Pelayanan Minimum (SPM)," tuturnya.

Selain itu, tambahnya, operator telah memberlakukan 10 gardu tol otomatis dimana semua gardu itu menggunakan e-toll pass. Volume transaksi e-toll card pada Juni 2012 mencapai 12,39 persen dari total volume transaksi sekitar Rp 1,1 miliar pada bulan tersebut.

Perseroan juga dalam meningkatkan pelayanan lalu lintas telah memasang 10 buah CCTV dan 2 buah Variable Messagge Sign (VMS) sepanjang ruas tol. Dengan pemenuhan beberapa indikator SPM ini, lanjut Taruli, maka ruas tol Sedyatmo telah layak disesuaikan (dinaikkan) tarifnya. "Kita anggarkan tiap tahun untuk biaya operasional. Sehingga terjaga SPM itu," jelasnya.