Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) menargetkan mendapat pasokan minyak dari Blok Minyak dan Gas bumi (Migas) yang diproduksi Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) mulai Januari 2019. ‎Pertamina sudah melakukan pendekatan dengan 11 KKKS untuk mendapat pasokan minyak mentah.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Kementerian ESDM telah mengeluarkan kebijakan ‎melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 42 Tahun 2018 tentang prioritas pemanfaatan minyak bumi untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, dengan begitu Pertamina mendapat prioritas pasokan minyak dari produksi sumur dalam negeri yang dikelola KKKS.

"ESDM kan sudah keluarkan Peraturan Menteri tuh untuk kita dapat first right dengan harga pasar‎," kata Nicke, saat menghadiri Pertamina Energy Forum, di Jakarta, Rabu (28/11).

"Dari 11 KKKS, kita bahas lebih lanjut, beberapa kita lakukan, implementasinya Januari tahun depan untuk porsi lokal," tuturnya.

Nicke mengungkapkan, minyak hasil produksi KKKS yang berpotensi diserap Pertamina mencapai 225 barel per hari. Dengan membeli minyak hasil produksi KKKS, Pertamina akan menghemat biaya transportasi pengadaan minyak yang biasanya didatangkan dari luar negeri.

Selain itu, Pertamina juga membantu menghemat devisa, karena meski membeli minyak menggunakan dolar tetapi transaksinya di dalam negeri. "Meski harga pasar buat kita masih dapat benefit. Kita dibandingkan impor kita nggak bayar transportasi. Pembayaran meski dalam dolar tidak keluar kemana-mana, masih dalam neraca perdagangan," tandasnya.

Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono

Sumber: Liputan6