Jangan lakukan 3 hal ini saat pasar modal bergejolak
Merdeka.com - Beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia, tengah mengalami dampak dari ketidakpastian global. Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pun membuat beberapa investor menarik dirinya untuk berinvestasi di Indonesia.
Meski demikian, hal ini justru jangan menjadikan Anda cepat-cepat mengambil keputusan. Sebab, jika Anda tidak berhati-hati, justru akan merugikan Anda.
Berikut 3 hal yang tidak boleh dilakukan agar Anda tidak rugi, dilansir CNBC Make It.
Buru-buru menjual saham
Kepala investasi di Helios Quantitative Research, Joe Mallen mengatakan terburu-buru menjual saham (panic-sell) adalah hal terburuk yang dapat Anda lakukan. Yang terbaik adalah membeli lebih banyak, atau setidaknya bertahan.
Kepala analis keuangan di perusahaan keuangan konsumen Bankrate, Greg McBride, mengatakan hal ini justru bisa menjadi peluang untuk menyeimbangkan kembali portofolio Anda.
Pastikan Anda memasukkan campuran saham, obligasi, dan sekuritas lainnya untuk mengurangi dampak dari potensi kerugian. Pertimbangkan membeli lebih banyak saham sementara harganya rendah, tetapi jangan menyerah pada godaan untuk buru-buru menjual saham.
Terlalu khawatir
Warren Buffet mengatakan angan mengawasi pasar dengan cermat. Jika investor terlalu khawatir tentang saham mereka turun sedikit dan berpikir mereka mungkin harus menjualnya ketika mereka naik, mereka tidak akan memiliki hasil yang sangat baik.
Membeli banyak saham
Para ahli merekomendasikan untuk memulai dengan lambat, tetap tenang dan melihat gambaran besar. Buffett dan ahli investasi Mark Cuban dan Tony Robbins mengatakan bahwa indeks keuangan adalah cara yang baik untuk melakukan itu.
Indeks keuangan menahan setiap saham dalam indeks; menawarkan tingkat perputaran rendah, biaya petugas dan tagihan pajak; dan berfluktuasi dengan pasar sehingga tidak ada risiko memilih saham individu yang berkinerja buruk.
Para investor muda pun mengakui, bahwa kunci sukses investasi yang paling sukses adalah waktu. Sehingga, jangan terburu-buru membeli banyak saham meski harganya tengah jatuh.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTips Agar Tak Tertipu Trading Forex Bodong
Menurut Zulfan, dalam trading forex memiliki risiko yang tinggi.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaPemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia
Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaIngin Cepat Kaya? Ini Pilihan Investasi Jangka Pendek Potensi Banyak Cuan
Selain berisiko rendah, investasi jangan pendek juga dapat menghasilkan untung dalam waktu yang singkat.
Baca Selengkapnya